Federasi Internasional Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPRO) meminta FIFA dan Federasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk segera melakukan intervensi di Indonesia, dimana keputusan telah diambil oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk membatalkan sisa musim 2022/2023 untuk liga 2 dan 3.
Pernyataan tersebut ditulis dalam laman resmi fifpro.org pada Kamis (26/1/2023).
“FIFA dan AFC harus turun tangan, karena keputusan mengerikan ini berdampak pada kehidupan dan karir sekitar 700 pesepakbola profesional di Indonesia yang memiliki kontrak dengan klub Liga 2,” kata Simon Colosimo Wakil Sekretaris Jenderal FIFPRO.
Baru-baru ini, PSSI mengumumkan tidak akan memulai kembali Liga 2 dan Liga 3 yang terhenti akibat tragedi Stadion Kanjuruhan pada Oktober tahun lalu, yang memakan 125 korban jiwa.
Menurut PSSI, liga dan klub kekurangan dana untuk memenuhi peraturan keselamatan yang baru yang diberlakukan setelah tragedi tersebut.
Pada Desember tahun lalu, PSSI berhasil menyelenggarakan kembali Liga 1 dengan semua klub mematuhi langkah-langkah keamanan baru yang telah ditentukan, dan PSSI telah mengumumkan bahwa Liga 2 akan dimulai kembali pada 14 Januari 2023. Namun, pada 13 Januari PSSI mendadak menyampaikan bahwa Liga 2 akan dibatalkan sampai waktu yang belum ditentukan.
FIFPRO menganggap keputusan ini meresahkan, karena diambil tanpa negosiasi atau konsultasi apapun dengan asosiasi pemain, APPI, padahal keputusan ini akan berdampak pada sekitar 700 pemain profesional.
Lebih lanjut, pembatalan Liga 2 membuat sepak bola Indonesia tidak memiliki sistem degradasi, yang tentunya tidak sejalan dengan struktur FIFA.
FIFPRO mendesak FIFA dan AFC untuk turun tangan dalam situasi ini dan mencari solusi yang tepat bersama PSSI dan asosiasi pemain, APPI, untuk memastikan Liga 2 dapat dilanjutkan.(ihz/iss)
NOW ON AIR SSFM 100
