Sabtu, 23 November 2024

Terlibat Aksi Balap Liar, Pelajar Surabaya Bisa Kena Sanksi Tidak Naik Kelas

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi. Balap liar. Foto: Antara

Pemerintah Kota Surabaya sedang mengkaji sanksi yang diberlakukan bagi pelajar SD-SMP Surabaya yang terlibat aksi balap liar. Salah satunya, siswa bisa tidak naik kelas.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya meminta semua guru untuk murid-muridnya membuat surat pernyataan tidak ikut balap liar jika terbukti akan disanksi.

“Jadi kalau kita, kita kan udah jaga semuanya. Terus yang kedua kita sampaikan kepada semua guru, untuk murid-muridnya memberikan surat pernyataan bahwa mereka tidak akan mengikuti balap liar. Kalau mengikuti hal yang begitu maka akan diberikan sanksi oleh sekolah,” kata Eri, Rabu (25/1/2023), saat ditemui di Balai Kota Surabaya.

Sebelum sanksi itu diberlakukan, Eri berharap pelajar di Surabaya bisa taat hanya dengan imbauan.

“Tapi peran orang tua dan guru sangat sentral terhadap permasalahan ini. Sehingga, ortu juga akan kami parenting. Itu setiap camat akan memberikan masukan, akan memberikan pendapat kepada orang tua untuk diskusi atau sharing. Setelah itu sekolah juga memberikan seperti pengetahuan dan pernyataan dari anak-anak didiknya bahwa tidak akan mengikuti hal semacam itu,” tambahnya.

Bentuk sanksi soal tidak naik kelas itu, lanjut Eri, masih dikaji. Sementara ini menurutnya, siswa yang pantas naik ke jenjang berikutnya harusnya tidak hanya dinilai berdasar akademis tapi juga perilaku.

“Seorang ketika naik kelas maka bukan hanya ilmu pengetahuannya yang harus dinilai, tapi attitude dia juga harus dinilai. Akhlaknya juga harus dinilai. Lah ini nanti yang jadi pertimbangan. Jadi masih digodok ini apa saja, tapi surat pernyataan sudah di sampaikan,” imbuh Eri.

Kebijakan itu dilatarbelakangi aksi balap liar yang beberapa waktu terakhir terjadi di ruas-ruas jalan Kota Surabaya.

“Kemarin ada anak di Darmo, barengan ada laporan di SS. Kita turun ternyata pulang dari cangkruk malam minggu. Kemarin juga infonya ada balapan liar, ternyata belum siap. Kita sudah di daerah Osowilangun bawahnya tol itu, Romokalisari kita sudah ada di sana. Ada kabar balapan liar, ternyata tidak ada karena tidak bisa lewat,” terangnya.

Terpisah Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, mengaku belum bisa memastikan ada tidaknya pelajar di Surabaya yang terjaring polisi dalam aksi balap liar.

“Saya tidak berani bilang begitu (tidak ada),” kata Yusuf, Jumat (27/1/2023).

Saat ditanya soal kelanjutan kajian sanksi, hingga kini, ia mengaku masih mengimbau semua guru untuk berupaya melakukan pencegahan dengan mengedukasi siswa.

“Mudah-mudahan, doanya. Mangkannya antisipasinya seperti itu, anak-anak diingatkan kalau malem gak perlu keluar ke tempat-tempat ramai yang jadi pemicu balap liar,” tutupnya. (lta/abd/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs