Jumat, 22 November 2024

PPP Surabaya Dukung Tiga Tokoh Pendiri NU Sebagai Pahlawan Nasional

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi KH. Bisri Syamsuri salah satu tokoh pendiri NU pada 1926. Foto: NU Cilacap Online

DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Surabaya mendukung tiga tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), di antaranya KH. Bisri Syamsuri, KH. Ridwan Abdullah, dan KH. Mas Alwi Abdul Aziz sebagai Pahlawan Nasional.

Ali Mahfud Ketua DPC PPP Surabaya, Jumat (27/1/2023), mengatakan kalau ketiga tokoh tersebut sudah sepantasnya mendapat gelar pahlawan nasional seperti sejumlah tokoh pendiri NU lainnya.

“KH. Bisri Syamsuri tercatat sebagai salah satu tokoh pendiri NU pada 1926 di Surabaya,” kata Ali seperti dikutip Antara.

Kiai kelahiran Pati, 1886 itu, diketahui pernah menjabat sebagai wakil Rais Aam dan Rais Aam sejak 1972 hingga akhir hayatnya.

KH Bisri juga terjun ke dunia politik, diawali dengan menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) mewakili Masyumi. Lalu, pernah menjadi anggota Dewan Konstituante dan menjadi Ketua Majelis Syuro PPP.

“Kemudian, hasil Pemilu 1971 mengantarkannya duduk sebagai anggota DPR dari NU,” ujar dia.

Ali menyampaikan, KH Bisri dan NU menolak RUU besutan pemerintahan orde baru tentang perkawinan. Sebab, kata dia, kala itu isi RUU tersebut dinilai terlalu jauh dengan ketentuan-ketentuan agama Islam.

KH Bisri juga menuntut perubahan atau penghapusan RUU Perkawinan pada masa awal orde baru, yang pada akhirnya berhasil menghapus atau mengganti sekitar 10 pasal RUU Perkawinan.

“Jasa kakek dari Presiden keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid itu untuk bangsa ini sangat besar. Karena itu, saya sangat setuju agar beliau dimasukkan dalam daftar pahlawan nasional,” kata Ali.

Untuk PPP, Ali menyampaikan, Kiai Bisri pun pernah menjadi pengurus partai. Saat itu, posisi yang didudukinya majelis syuro. Lambang PPP menjadi warisan dari KH. Bisri. Karir politik di parlemen pun juga moncer. Dia pernah menjadi anggota DPR sampai 1980.

Sementara Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) juga menyatakan dukungannya terhadap pengajuan sosok KH M. Bisri Syansuri sebagai pahlawan nasional.

Hal itu disampaikan mantan Menteri Sosial tersebut dalam momen Haul KH M Bisri Syansuri ke-44, Nyai Hj Nur Khodijah ke-74, dan Harlah Pondok Pesantren (PP) Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang.

Selain KH Bisri, pendiri NU yang lain seperti KH. Ridwan Abdullah merupakan pencipta logo NU juga perlu diusulkan mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional. Kiai Ridwan diketahui mulai merancang dan membuat lambang NU yang didirikan pada tahun 1926 M itu.

Sedangkan KH. Mas Alwi Abdul Aziz adalah salah satu pendiri NU bersama Kiai Abdul Wahab Hasbullah dan Kiai Ridlwan Abdul dan lainnya, yang ketiganya bergerak secara aktif sejak NU belum didirikan. Beliaulah yang pertama mengusulkan nama Nahdlatul Ulama.

Kiai Mas Alwi merupakan putra Kiai besar kala itu, yaitu KH. Abdul Aziz yang masuk dalam keluarga Ampel, Surabaya. Beliau pernah belajar di Pesantren Syikhona Kholil Bangkalan, Madura. Kemudian melanjutkan ke Pondok Pesantren Siwalan Panji, Sidoarjo lalu kemudian di Mekkah.

“Mengingat peran serta beliau bersama sama pendiri NU lainnya berjuang mendirikan bangsa dan negara ini, kami berharap pemerintah memberikan gelar Pahlawan kepada seluruh muassis (pendiri) NU,” pungkas Khofifah. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs