Jumat, 22 November 2024

Khofifah Dorong SIER Manfaatkan Potensi Perikanan Papua Barat Daya

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Misi dagang yang digelar Pemprov Jatim di Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (26/1/2023). Foto: Istimewa

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur mendorong PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) memanfaatkan potensi perikanan Papua Barat Daya dengan mengembangkan bisnis cold storage. Bisnis ini diyakini menguntungkan karena produksi melimpah dengan permintaan yang stabil.

Pernyataan itu disampaikan Khofifah dalam acara Misi Dagang di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya (PBD) yang digelar Pemprov Jatim hari ini, Kamis (26/1/2023). SIER menjadi salah satu dari 141 perusahaan dari kedua provinsi yang mengikuti misi dagang.

Khofifah mengatakan, potensi bisnis cold storage untuk ikan sangat besar. Menurutnya, ikan merupakan bahan makanan yang selalu dibutuhkan dan stabil dalam permintaan.

“Dengan cold storage memungkinkan pengelolaan yang baik dari suplai ikan segar, sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dan memperpanjang masa simpan ikan. Selain itu, cold storage juga dapat digunakan untuk menyimpan produk olahan ikan seperti ikan asin, ikan kalengan, dan ikan beku, yang merupakan pasar yang sangat menguntungkan,” papar Khofifah.

Menurut Khofifah, komoditas perikanan seperti cumi dan udang menjadi komoditas tertinggi yang diminati pada misi dagang kali ini, dengan transaksi mencapai Rp63 miliar. Sedangkan total transaksi pada misi dagang kali ini tembus Rp246,162 miliar.

Komoditas lainnya yang diminati di antaranya, cakalang, baby tuna, ikan, makanan ringan, rokok, beras, daging ayam, daging frozen, bahan bangunan, fesyen, bawang merah, pupuk organik dan cabe merah.

Sejauh ini, lanjut Khofifah, hubungan dagang antara Jatim dengan Papua Barat khususnya Sorong sangat erat.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, neraca perdagangan antara Jatim dan Papua Barat pada 2022 mencapai Rp1,57 triliun. Dimana penjualan Jatim ke Papua Barat sebesar Rp1,17 triliun. Sehingga bisnis cold storage dinilai mampu meningkatkan angka itu.

Menanggapi usulan Gubernur Jatim, Didik Prasetiyono Direktur Utama PT SIER mengatakan, akan melakukan langkah-langkah strategis untuk mempelajari dan menindaklanjuti usulan itu. Baginya, semua bisnis yang memiliki potensi besar layak untuk dibuat studi kelayakan bisnis baru bagi SIER.

“Potensi perikanannya sangat besar, khususnya di Papua Barat Daya. Tantangannya adalah rantai pasok dingin yang menghubungkan potensi pasar di Pulau Jawa dan sumber komoditi perikanan di tanah Papua. Rantai pasok dingin atau cold chain termasuk gudang berpendingin adalah salah satu sektor yang perlu dikembangkan di kawasan industri yang dimiliki SIER,” ujar Wakil Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Wilayah Jatim ini.

Didik menambahkan, cold storage memang menjadi kunci menambah daya saing produk perikanan. Gudang berpendingin dalam rantai pasok memungkinkan pengelolaan yang baik dari suplai ikan segar, memperpanjang masa simpan ikan.

Selain itu, rantai pasok dingin juga memungkinkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas, seperti pasar ekspor yang membutuhkan ikan segar dan dapat bertahan lama. Tentunya dapat dijual dengan harga lebih bagus.

“Bu Gubernur melihat potensi bisnis itu, sehingga mendorong PT SIER untuk berperan lebih dalam mengoptimalkan tenant dan investor yang telah ada di kawasan industri SIER dan PIER serta potensi-potensi pengembangan dengan Indonesia bagian timur khususnya Papua. Saya ucapkan terima kasih kepada Bu Gubernur atas dorongan ini,” tandasnya (lta/abd/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs