Soekarwo Gubernur Jatim mengatakan, sebanyak 422 desa di 23 kabupaten dan kota di Jawa Timur mengalami bencana kekeringan. Bahkan, 199 desa di antaranya, air sama sekali tidak mengalir.
Untuk mengatasinya, kata dia, pihaknya akan mengirimkan bantuan berupa air tanki untuk 199 desa. Air itu nantinya akan disalurkan menggunakan mobil tanki yang telah disiapkan di sejumlah Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil). Tidak hanya untuk menghadapi musim kemarau, tapi persiapan ini juga dilakukan sebagai bentuk tanggap bencana di daerah.
“Kalau kekeringan, 199 desa itu nanti dicover dengan air tanki. Ya seperti kemarin dilakukan Bakorwil Magetan dan Ponorogo karena memang tidak ada airnya. Tapi tidak semua desa itu mengajukan permintaan tangki. Karena masih ada beberapa sumur yang berfungsi. Tapi kita tetap standby. Kalau ada longsor juga ada alatnya tinggal gerakkan saja,” kata Soekarwo, Selasa (16/10/2018).
Sementara untuk 223 desa lainnya, kata dia, pihaknya akan membuat sumur dalam dan embung sebagai solusi jangka menengah. Upaya itu dilakukan pada 223 desa yang mengalami kekeringan tapi masih memiliki potensi air. Ditargetkan, pembuatan sumur ini akan selesai tahun ini dengan menggunakan anggaran tahun 2018.
“Ada 199 desa yang tidak bisa sama sekali. Itu pakai tangki. Dari 422 (desa yang kekeringan), 223 di antaranya kita buatkan sumur air dalam. Tahun ini selesai, sumur dalam semua selesai, masuk anggaran tahun ini,” kata dia. (ang/iss/ipg)