Jens Stoltenberg Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (Sekjen NATO) menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan dukungan militer bagi Ukraina yang sedang berperang dengan Rusia.
Hal tersebut, dikarenakan negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin Presiden itu “tidak menunjukkan tanda-tanda siap berdamai” dengan Ukraina.
Melansir laporan Antara, Sabtu (21/1/2023), pernyataan itu disampaikan Stoltenberg setelah ia berpartisipasi dalam pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina yang dipimpin Amerika Serikat di Ramstein, Jerman, Jumat (20/1/2023) kemarin.
Sekjen NATO itu bahkan menyebut kalau Rusia sedang mempersiapkan perang jangka panjang.
“Seperti kebanyakan perang, ini kemungkinan besar akan berakhir di meja perundingan, tetapi apa yang terjadi dalam perundingan terkait langsung dengan apa yang terjadi di medan perang, jadi kita perlu mengirimkan lebih banyak senjata ke Ukraina sekarang,” kata Stoltenberg.
Dia juga menyambut baik pengumuman baru-baru ini oleh sekutu dan mitra NATO, termasuk Jerman, Prancis, Kanada, Denmark, Belanda, dan Swedia mengenai bantuan pertahanan udara, kendaraan tempur infanteri, dan kendaraan lapis baja.
Selain itu, juga mengapresiasi Inggris, Prancis, dan Polandia yang siap mengirimkan tank tempur utama dan tank ringan.
Sekjen NATO itu juga menyerukan sekutu dan mitra NATO untuk mengikuti langkah tersebut.
Dalam pertemuan pada Jumat itu, Stoltenberg menggarisbawahi pentingnya meningkatkan bantuan militer non mematikan ke Ukraina, dan mendesak sekutu untuk meningkatkan produksi senjata dan amunisi serta mengisi kembali persediaan dengan cepat. (ant/bil/iss)