Menyambut Tahun Baru Imlek, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar berbagai penampilan seni dan budaya yang bisa dinikmati secara gratis oleh masyarakat. Berbagai penampilan tersebut, di antaranya penampilan Barongsai, Leang Leong, dan Wayang Potehi pada Sabtu (21/1/2023) di Alun-Alun Kota Surabaya.
Wiwiek Widayati Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya mengatakan, penampilan seni tersebut digelar di Halaman Tengah Alun-Alun Surabaya dan Gedung Balai Budaya. Masyarakat Kota Surabaya bisa menyaksikan tampilan seni mulai pukul 15.00 WIB sampai dengan 21.00 WIB.
“Menyambut Imlek tanggal 21 Januari 2023, ada pertunjukan Barongsai dan Leang Leong yang dimulai pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB di Halaman Tengah Alun-Alun Surabaya. Sedangkan penampilan Wayang Potehi akan digelar di Gedung Balai Budaya mulai pukul 19.00 WIB sampai 21.00 WIB,” ucapnya, pada Jumat (20/1/2023).
Wiwiek mengaku, berbagai tampilan seni dan budaya yang digelar itu bisa menjadi salah satu alternatif hiburan pada akhir pekan bagi masyarakat di Surabaya. Karenanya, ia mengajak masyarakat untuk menikmati penampilan seni dan budaya di Alun-Alun Surabaya.
“Ayo warga Surabaya datang dan saksikan tampilan seni dan budaya dalam rangka menyambut Tahun Baru Imlek di Alun-Alun Surabaya. Semua tampilan seni dan budaya tidak dipungut biaya atau gratis, jadi monggo (silahkan) hadir,” ungkapnya dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net.
Tak hanya itu, setiap akhir pekan di bulan Januari 2023, pihaknya juga menggelar berbagai tampilan seni dan budaya lainnya. Yakni, pada 28 Januari 2023 terdapat penampilan Musik Angklung mulai pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB di Plaza Timur Alun-Alun Surabaya.
“Serta tanggal 29 Januari 2023, ada penampilan Srimulat di Gedung Balai Budaya mulai pukul 19.00 sampai 21.00 WIB. Masyarakat bisa hadir menyaksikan penampilan tersebut pada akhir pekan secara gratis,” ujarnya.
Ia menjelaskan, hal itu sesuai dengan instruksi Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya yang mengimbau kepada seniman dan anak muda untuk memanfaatkan Komplek Alun-Alun Surabaya, seperti Balai Pemuda dan Gedung Balai Budaya sebagai pusat kesenian dan budaya. Oleh karena itu, Disbudporapar Kota Surabaya memberi ruang bagi seniman dan anak muda untuk menampilkan karyanya.
“Tentunya agar mereka bisa berkreasi, maka kami menyediakan ruang menyalurkan kreasinya,” pungkasnya.(ris/ipg)