Jumat, 22 November 2024

Ridwan Kamil Bisa Jadi Magnet Suara Golkar dan Airlangga Hartarto pada Pemilu 2024

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar mengumumkan Ridwan Kamil sebagai Kader Golkar, Rabu (18/1/2023), di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta. Foto: Istimewa

Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat, hari ini, Rabu (18/1/2023), resmi menjadi Kader Partai Golkar.

Walau baru bergabung, pria yang akrab disapa Emil langsung menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar bidang Penggalangan Pemilih.

Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar menugaskan Ridwan Kamil memperkuat posisi Golkar di Jawa Barat, dan harus berusaha meningkatkan perolehan suara Golkar pada Pemilu 2024.

“Tentu nanti Pak Emil diberikan tugas, salah satunya untuk menggalang pemilih dan memenangkan pemilu,” ucap Airlangga, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.

Menanggapi bergabungnya Ridwan Kamil, Leo Agustin Direktur Riset Indonesia Political Research dan Consulting (IPRC) menilai ada simbiosis mutualisme antara Partai Golkar dan Ridwan Kamil.

Leo meyakini, bergabungnya Kang Emil ke partai berlambang Pohon Beringin akan memberi dampak elektoral dan strategis bagi Golkar.

“Dengan bergabungnya Kang Emil ke Golkar, dia menjadi vote getter untuk menjaring suara pemilih,” ucapnya di Jakarta, Rabu (18/1/2023).

Golkar pasang target tetap berada di tiga besar pada pemilu 2024. Selain itu, Golkar sudah menetapkan Airlangga Hartarto sebagai bakal calon presiden.

“Golkar harus mencari orang orang terbaik di daerah-daerah. Salah satu yang terbaik di Jawa Barat adalah Kang Emil. Dia bukan cuma disukai kalangan ibu-ibu muda, tapi juga pemuda dan pemilih milenial,” terangnya.

Dosen Ilmu Politik di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa itu menambahkan, mayoritas pemilih pada Pemilu 2024 adalah kaum muda. Sehingga, suaranya signifikan untuk digaet.

Di sisi lain, bergabungnya Kang Emil di Golkar akan membawa keuntungan buat dirinya sendiri. Artinya, mesin Partai Golkar akan membantunya dalam kampanye politik mau pun bidang lain.

“Kang Emil perlu sandaran, mau tidak mau yang bisa mendukung dalam berbagai kebijakan, baik di level lokal mau pun nasional. Bukan hanya sandaran, Kang Emil membutuhkan mesin politik yang bisa mendongkrak elektabilitasnya,” jelas Leo.

Kalau Kang Emil tidak akan berlaga di Pilpres 2024, dia menyiapkan diri untuk Pilgub Jabar 2024.

“Ada kesempatan dia bukan hanya menggunakan mesin partai Golkar untuk mengkampanyekan di level nasional, tetapi bisa untuk level provinsi,” katanya.

Sementara itu, Jamiluddin Ritonga Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul menyebut bergabungnya Ridwan Kamil ke Partai Golkar akan memperkuat posisi politik Golkar.

“Bergabungnya Ridwan Kamil ke Golkar tentu memperkuat partai pohon beringin tersebut, secara politik,” ujarnya.

Selain itu, kehadiran Ridwan Kamil akan memperkuat basis Golkar di Jawa Barat. Bahkan, RK berpeluang besar menjadikan Jawa Barat sebagai lumbung suara Partai Golkar.

“Peluang itu cukup besar mengingat elektabilitas Ridwan Kamil cukup tinggi di Jawa Barat. Hal itu juga terlihat dari keterpilihannya menjadi Gubernur Jawa Barat,” tambahnya.

Jamiluddin mengungkapkan, peta politik Golkar di Jawa Barat akan semakin kuat dengan kehadiran Ridwan Kamil.

Imbasnya, suara Gerindra, PKS, dan PDIP bisa tergerus di Jawa Barat. Suara ketiga partai tersebut berpeluang besar beralih ke Golkar.

“Artinya, Jawa Barat akan menjadi lambung suara Golkar,” pungkasnya.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs