Ingatkan mahasiswa pentingnya memanfaatkan musik dalam mengembangkan psikologi dan penelitian, Rabu (17/10/2018) digelar Kuliah Tamu Aplikasi Musik Dalam Psikologi dan Penelitian, menghadirkan Martin Brodemann pakar asal Jerman.
Lahir pada tahun 1977, Martin mulai mengenal Piano sejak berumur 8 tahun dan sekarang dirinya merupakan dosen di Technical University of Dortmund dan Institut fur Musik der Hochschule Osnabruck Germany.
“Selain mahir bermain musik, Martin juga seorang akademisi sehingga memiliki kepekaan tersendiri. Ia dapat mengetahui nada, genre dan harmonisasi seperti apa yang akan ditangkap orang secara berbeda-beda,” terang Dr. Mary Philia Elisabeth, S.Psi., M.Psi., Psi., dosen penanggungjawab Kuliah Tamu.
Kuliah tamu ini diperuntukkan bagi mahasiswa S1 dan S2 Psikologi Ubaya, karena melihat adanya ketertarikan dosen dan mahasiswa untuk mengembangkan penelitian musik dalam ranah psikologi.
Mary mengungkapkan hasil riset yang sebelumnya dilakukan oleh mahasiswa, musik terbukti dapat menurunkan intensitas emosi karena adanya proses regulasi emosi, tetapi hal tersebut masih membutuhkan penelitian mendalam.
“Semoga kuliah tamu yang dibagikan bisa mendorong audience untuk mengembangkan penelitian tentang psikologi musik, karena musik merupakan bahasa yang sifatnya universal di seluruh dunia,” kata Mary.
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) untuk kesekian kalinya menggelar Kuliah Tamu dengan menghadirkan pakar pada bidangnya sebagai pembicara. Dan kali ini Martin Brodemann dari Jerman diundang sebagai pembicara.
Pianis, komposer, sekaligus dosen asal Jerman ini, dijadwalkan akan mengajak peserta mendalami manfaat musik untuk mengembangkan psikologis dan penelitian kepada para mahasiswa di Ruang Serbaguna Fakultas Psikologi Kampus Tenggilis Ubaya Jl.Raya Kalirungkut, Surabaya.
Kuliah tamu dikemas menjadi mini experiment dengan mengasah kepekaan musik audience. Martin dijadwalkan akan memainkan nada-nada yang ditangkap oleh otak secara berbeda, sehingga peserta bisa langsung merasakan sendiri.
“Kami berharap akan ada proses experiental learning yang terjadi pada diskusi atau kuliah tamu dengan pakar asal Jerman kali ini,” pungkas Mary, Rabu (17/10/2018).(tok/bid)