Dave Laksono Ketua DPP Partai Golkar mengungkapkan, partainya tetap bakal mencalonkan Airlangga Hartarto Ketua Umum Golkar sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.
Untuk itu, partai berlambang pohon beringin sekarang berupaya mengkapitalisasi dan mengkonversi kinerja apik Airlangga selaku Menteri Koordinator bidang Perekonomian di Kabinet Indonesia Maju.
“Tentu kami harus terus mengkapitalisasi semua keberhasilan Pak Airlangga, baik selaku Menko sekaligus Ketum Golkar dalam menjaga perekonomian Indonesia melewati pandemi Covid-19. Keberhasilan itu juga mendapat pengakuan serta penghargaan dari negara lain,” ujarnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/1/2023).
Sampai sekarang, lanjut Dave, Golkar tidak membuka ruang untuk membahas capres dari internal. Artinya, Golkar solid mengusung Airlangga.
“Golkar sudah menetapkan. Calon kami adalah Pak Airlangga. Tidak ada ruang untuk membahasan hal itu lagi,” tegasnya.
Merujuk hasil survei Panel Survei Indonesia (PSI) simulasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo menjadi pasangan yang paling banyak dipilih dengan tingkat keterpilihan 45,6 persen.
Kemudian, di urutan kedua pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar dipilih sebanyak 19,1 persen, dan pasangan Anies Baswedan-Puan Maharani dipilih sebanyak 14,2 persen responden.
Menurut Dave, hasil survei positif tidak berkaitan dengan menambah atau mempengaruhi kepercayaan diri Golkar mencalonkan Airlangga pada Pilpres 2024.
Dia bilang, Golkar mulai fokus melakukan upaya sosialisasi partai sekaligus nama Airlangga sebagai bakal capres.
“Jadi, sekarang ini bukan masalah percaya diri. Tapi giat dan kinerja para kader serta fungsionaris untuk terus lebih intens sosialisasikan Pak Airlangga dan Partai Golkar,” katanya.
Sementara itu, Nyarwi Ahmad Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) mengatakan, Airlangga Hartarto perlu menonjolkan keunikan kalau serius ingin berlaga di Pilpres 2024.
“Pak Airlangga adalah profil pemimpin politik partai yang seperti apa sih? punya keunikan seperti apa? ?ekuatan keunggulan seperti apa, baik dibandingkan dengan ketua umum Golkar sebelumnya mau pun ketua-ketua partai yang lain? Itu yang harus diketahui publik,” katanya.
Dia melanjutkan, beberapa keunikan Airlangga adalah seorang ketua umum partai besar di Indonesia, berada dalam pemerintahan sebagai Menko Perekonomian dan memiliki pengalaman, baik sebagai pengusaha mau pun politisi.
Dalam kapasitasnya sebagai Ketum Partai Golkar, Nyarwi menjelaskan, partai seharusnya gencar mempromosikan.
“Misalnya Ketum Partai Golkar usianya tua, atau muda, mengalami orde baru, memiliki peran politik, dalam pemerintahan dan berbagai tantangan, regenerasi kepemimpinan dan sebagainya. Saya kira itu juga bisa menjadi modal Pak Airlangga untuk lebih memasarkan dirinya secara taktis,” imbuhnya.
Kemudian, sebagai Menko Perekonomian, Airlangga dekat dengan Joko Widodo Presiden, serta memiliki kepentingan dalam program-program yang bermanfaat buat masyarakat.
“Golkar dikenal sebagai partai pendukung, penopang, penjaga yang ikut membantu dalam pemerintahan. Jadi, saya kira tidak sulit bagi Golkar mau:pun Pak Airlangga untuk bersama-sama memasarkan dirinya atau dalam tim politik Pak Jokowi,” jelas pria yang juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selanjutnya, pengalaman Airlangga sebagai pebisnis bisa diaplikasikan di tengah pelemahan perekonomian dunia.
“Di tengah tantangan ekonomi global, sekarang saya kira juga perlu menunjukkan ide-idenya, pemikirannya yang menarik ke depan, di tengah tantangan ekonomi politik global, internasional. Itu bisa dikaitkan dengan kepemimpinan politik nasional seperti apa, sosok model identik seperti apa yang dibutuhkan yang bisa menjawab itu,” tandasnya.(rid/ipg)