Jumat, 22 November 2024

Momen Imlek Tanpa PPKM Buat Produsen Kue Keranjang Banjir Pesanan

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Kue keranjang usai produksi siap dipasarkan. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, produsen kue keranjang di Kota Surabaya banjir pesanan. Ramainya pembelian disebut seperti masa normal sebelum adanya pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Feri Andrea Cendy pengusaha kue keranjang di Kalidami, Kelurahan Mojo Kecamatan Gubeng menyebut, hingga Jumat (13/1/2023), jumlah pesanannya sudah meningkat 10 persen dibanding penjualan tahun lalu.

“Ada 2022 kemarin meningkat 30 persen (dibanding 2021). Tahun ini peningkatan 20 persen (dibanding 2022). Nanti H-sminggu lebih, pasti ramai, minggu keempat,” kata Feri, Minggu (15/1/2023).

Tak hanya Surabaya, pembelinya juga berasal dari daerah lain. Mulai Sidoarjo, Gresik, hingga pengiriman ke Papua. “Pasar Atom saja, ada delapan toko. Biasanya habis 4-5 hari baru stok lagi, tergantung minggu keberapa. Kalau minggu ketiga dan empat kencang (pesanan),” paparnya.

Sehari, Feri mengaku mampu memproduksi 300 kotak lebih kemasan kue keranjang. Maklum, pembuatan kue itu memang hanya dilakukan jelang Imlek, hari biasa hanya melayani pesanan saja.

“Setiap hari harus produksi sampai tanggal 22 Januari 2023 (perayaan Imlek). Hari biasa kita tidak produksi, hanya menerima pesanan saja kalau ada,” imbuh Feri.

Perayaan Imlek tahun ini, dia mulai memproduksi kue keranjangnya per 22 Desember 2022 kemarin. Feri optimis perolehan omzetnya kali ini kembali normal seperti sebelum pandemi.

“Tahun 2020 pandemi juga terdampak tapi ya berkurang order saja, bukan berhenti. Di atas Rp50 juta di bawah Rp100 juta,” tambahnya.

Meski pun harga bahan pokok gula yang diperlukannya mengalami kenaikan harga, laki-laki generasi ketiga penerus usaha keluarganya itu memilih tetap tidak menaikkan banderol jualannya.

“Bahan baku naik, iya, gula Rp13 ribu. Harganya kami tetap. Untungnya yang dikurangin,” timpalnya.

Satu kotak dibanderol mulai Rp30 ribu. Tersedia isi dua biji kue keranjang besar berukuran empat ons masing-masing dan isi empat dengan bentuk lebih kecil. “Ada kemasan baru yang isi sembilan,” imbuh Feri.

Diketahui, selain sebagai salah satu hidangan wajib perayaan Imlek, kue keranjang juga dipakai sesaji saat upacara sembahyang leluhur menjelang Tahun Baru Imlek.

Cara menikmatinya beragam. Mulai langsung dimakan dengan kuan gula merah seperti serabi, atau dikombinasikan dengan parutan kelapa. Selain itu, lanjut Feri, juga bisa dikukus atau digoreng menggunakan tepung dan telur seperti membuat pisang goreng.

“Bisa tahan tiga bulan. Bisa juga lebih kalau ditaruh di lemari es, setahun juga bisa,” tandasnya. (lta/bil/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs