Setidaknya 44 orang dilaporkan tewas dalam insiden jatuhnya pesawat Yeti Airlines di Pokhara, Nepal, pada Minggu (15/1/2023) hari ini.
Pesawat itu jatuh di dalam sebuah jurang, sehingga bagian tubuhnya terbelah menjadi dua. Otoritas penerbangan Nepal menyebut, kecelakaan itu jadi yang terparah di negara tersebut dalam lima tahun terakhir.
Otoritas Penerbangan Nepal menyebut, pesawat Yeti Airlines itu sempat melakukan kontak dengan bandara dari Seti Gorge pada pukul 10.50 siang waktu setempat, sebelum akhirnya terjatuh.
Melansir laporan Reuters, pesawat domestik Nepal itu membawa 72 penumpang dan terbang dari Ibukota Kathmandu. Selama penerbangan pesawat tersebut, cuaca juga dilaporkan dalam kondisi yang bagus.
“Ada tiga puluh jenazah yang sudah dievakuasi dan dikirimkan ke rumah sakit terdekat. Sementara 14 (jenazah) lainnya masih terbaring di lokasi kejadian, menunggu untuk segera dievakuasi menggunakan bantuan crane,” kata Jagannath Niroula juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nepal.
Sementara itu, tim penyelamat masih kabarnya masih berjuang melakukan penyisiran untuk menemukan penumpang pesawat lainnya. Beberapa puing pesawat bahkan dilaporkan masih terbakar saat pencarian berlangsung.
“Beberapa (puing-puing) pesawatnya masih terbakar. Hal tersebut membuat tim penyelamat kesulitan menjangkau titik pusat jatuhnya pesawat yang ada di tengah jurang itu,” ujar Ajay K.C petugas kepolisian setempat. (bil/iss)