Sabtu, 23 November 2024

Tren Operasi Vagina di Surabaya Meningkat, Dokter Sebut Wanita Sudah Mulai Aware

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
dr. Hendera Henderi spesialis obgyn National Hospital DAPS. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) mengungkap tren operasi vagina di Kota Surabaya mulai tujuh tahun terakhir dilakukan oleh remaja hingga lansia.

dr. Hendera Henderi spesialis obstetri dan ginekologi sekaligus dokter National Hospital Dermatology, Aesthetic, Plastic Surgery (DAPS) mengatakan, tren mempercantik vagina itu sudah sejak tujuh tahun lalu ada di Indonesia khususnya Surabaya.

“Sudah jadi tren mempercantik vagina. Di Amerika sudah 10 tahun lalu, kalau di Indonesia sudah sejak 7 tahun lalu. Permintaanya tiap tahun meningkat, wanita sudah mulai aware tidak seperti dulu enjoy aja,” kata Hendera, Kamis (12/1/2023).

Ia menjelaskan tren estetika ginekologi atau operasi mempercantik vagina mampu mengembalikan ke bentuk dan ukuran normal.

“Suatu tindakan bagaimana dalam bidang ginekologi atau kandungan untuk wanita. Melakukan rekonstruksi atau perbaikan mulai dari bibir vagina atau pada wanita yang sudah melahirkan, kok merasa kendor, kita perbaiki agar kualitas hidupnya jadi kembali lagi. Kita kembalikan sefisiologis mungkin. Kembali ke kondisi awal tidak terlalu ketat. Normalnya, tergantung tinggi badan, berat badan,” paparnya.

Beragam kasus operasi mempercantik vagina sudah pernah ditanganinya. Salah satunya remaja 18 tahun yang mengalami depresi hanya karena bentuk kelaminnya asimetris.

“Ia depresi ketika ke dokter, pskiater, dia minder karena organ kelaminnya asimetris. Bibir vaginanya satunya bagus normal, satunya berlebih. Kita lakukan rekonstruksi, akhirnya setelah operasi, pasien senang sekali. Ini faktor genetik. Tak hanya usai melahirkan, tapi perbaikan juga bisa karena jatuh, trauma,“ bebernya.

Selain itu operasi vagina yang pernah dilakukan yaitu kasus vaginismus, pengencangan otot-otot sekitar vagina secara tidak sadar. Kondisi itu menghambat hubungan seksual dengan pasangan.

“Vaginismus tidak pernah bisa berhubungan, seperti kontraksi, kejepit, tidak bisa dimasukin, otomatis tidak bisa hamil. Itu kelainan psikologis, atau ototnya. Kita bisa suntikkan botox untuk membantu,” tambah Hendera.

Tak hanya remaja, operasi vagina itu juga dilakukan lansia.

“Usianya mulai remaja sampai usia 60 tahun ada. 60 tahun itu kita lakukan rejuvenation (peremajaan). Jadi kita lakukan laser dan penyuntikan PRP. Jadi untuk meningkatkan vagina tetap ada lubrikasinya, tidak nyeri saat berhubungan,” imbuhnya lagi.

Selain mempercantik, ia mengeklaim estetika ginekologi itu bisa mengembalikan manfaat vagina dan meningkatkan fungsi kesehatan.

“Jadi ini bisa mempercantik secara fisik mau pun manfaatnya. Sedap dipandang, sedap dirasa, otomatis jika kondisi vaginanya bagus tidak keputihan dan terhindar dari penyakit lainnya,” tandasnya.

Diketahui, estetika ginekologi jadi salah satu layanan terpadu yang tersedia di NH-Daps. Terdiri dari Dermatology, Aesthetic, dan Plastic Surgery. (lta/dfn/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs