Pemerintah Kota Surabaya menargetkan pembangunan radial road atau jalan lingkar yang menghubungkan antara jalan lingkar luar barat (JLLB) dan jalur lingkar dalam barat (JLDB) tuntas tahun ini.
Lilik Arijanto Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Surabaya mengatakan, jalan lingkar ini diharapkan dapat mengurai kepadatan kendaraan menuju Jalan Yono Suwojo. Masyarakat tidak terhambat di Jalan Lontar yang saat ini cukup padat.
“Panjang jalan yang belum dibangun 1,98 kilometer dari total 4,4 kilometer. Saat ini proses pembebasan lahan. Harapannya tahun ini bisa tuntas,” ujar Lilik dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Selasa (10/1/2023).
Pemerintah kota menganggarkan Rp40 miliar untuk pembangunan ruas jalan yang membentang dari bundaran Yono Suwojo sampai Masjid Baitur Rozaq Citraland, tembus ke simpang tiga JLLB.
Radial Road Yono Suwojo-JLLB berupa jalan beraspal bermedian tengah dengan lebar total 40 meter. Dua jalur ke arah barat dan dua jalur ke arah timur. Lebar masing-masing jalur 7 meter.
Pemkot Surabaya, kata Lilik, telah menyosialisaskan pembangunan Radial Road dengan warga dan pengembang di wilayah sekitar JLLB. Rata-rata respon pengembang cukup bagus. Mereka mendukung pembangunan Radial Road.
Sampai awal tahun ini, total ada 19 persil milik warga yang masih dalam proses negosiasi, termasuk pengurusan surat-surat dan ahli waris.
Sementara untuk lahan yang milik pengembang, Pemkot melakukan pendekatan dengan skema penyerahan PSU (Prasarana, Sarana dan Utilitas umum) yang bisa dimanfaatkan atau CSR atau hibah. Dibangun pengembang dan diserahkan ke Pemkot.
Sekadar diketahui, ada kepemilikan 18 pengembang di lahan JLLB. Rinciannya ruas pertama 7 pengembang dan ruas kedua 11 pengembang.(iss/rst)