Tim Direktorat Polda Metro Jaya melakukan 25 adegan rekonstruksi dugaan peluru nyasar ke gedung DPR, Jakarta, Jumat (19/10/2018). Rekonstruksi ini memakan waktu hingga dua jam lebih yang dimulai pukul 09.00 hingga pukul 11.30 WIB.
“Tadi sudah dilaksanakan (adegan rekonstruksi, red) dan alhamdulillah dari jam sembilan lebih ya, dan jam setengah 12 sudah selesai,” kata Irjen Pol Setyo Wasisto Kadiv Humas Polda Metro Jaya.
Adegan rekonstruksi ini dipimpin langsung oleh AKBP Ade Ari Wadirkrimum Polda Metro Jaya yang didampingi Bambang Soesatyo Ketua DPR, Irjen Pol Setyo Wasisto dan beberapa penyidik dari Polda Metro Jaya.
Setyo Wasisto menyatakan, dalam rekonstruksi yang dilakukan oleh dua tersangka, masing-masing IAW dan RNY ini, penembakan dilakukan saat keduanya masih berada di lapangan tembak. Sedangkan adegan rekonstruksi dimulai saat tersangka datang ke lapangan tembak sampai kembali.
Irjen Pol Setyo Wasisto memaparkan, berdasarkan peraturan, senjata otomatis tidak diperbolehkan digunakan di lapangan tembak, Senayan.
“Keduanya (tersangka, red) telah sepakat untuk menggunakan senjata semi otomatis yang telah di upgrade sehingga bisa dikatakan senjata otomatis,” katanya.
Tersangka juga mengaku memiliki sertifikasi menembak, namun Irjen Pol Setyo Wasisto menyanggahnya.
“Kedua tersangka memiliki sertifikasi menembak, tapi belum masuk ke Perbakin. Seesuai aturan, (sertifikasi, red) harus melalui sebuah klub yang diawali mempunyai sertifikat menembak, Sedangkan dua tersangka belum mengajukan diri sebagai anggota perbakin,” ujarnya.(faz/tin/rs)