Meta sedang bersiap untuk mengumumkan diizinkan kembali atau tidaknya Donald Trump Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) menggunakan Facebook dan Instagram. Hal tersebut dilaporkan Financial Times, Senin (2/1/2023) pagi WIB.
Trump sebelumnya dilarang menggunakan platform media sosial milik Meta, setelah sempat menghasut pendukungnya untuk melakukan tidak kekerasan menyerbu gedung Capitol AS, pada Januari 2021 lalu.
Meta sebelumnya akan mengumumkan keputusan soal nasib Trump itu, pada 7 Januari 2023 mendatang. Namun, salah satu sumber yang mengikuti musyawarah Meta terkait hal tersebut mengatakan kalau keputusan itu akan diumumkan pada akhir bulan ini.
Meta pun telah membentuk kelompok kerja untuk fokus pada masalah tersebut, yang mencakup staf dari tim kebijakan dan komunikasi publik serta dari tim kebijakan konten, yang diketuai oleh Monika Bickert dan tim keamanan dan integritas yang dipimpin Guy Rosen.
Selain itu, Meta juga mengatakan akan berkonsultasi dengan para pakar.
“Jika dicabut, akan ada serangkaian sanksi yang ketat jika Trump melakukan pelanggaran lebih lanjut di masa mendatang,” kata perusahaan pada Juni tahun lalu.
Meta juga menolak komentar lebih lanjut tentang proses untuk keputusan tersebut dan pakar mana yang telah ditemui untuk berkonsultasi.
Namun, beberapa akademisi berpendapat bahwa retorika Trump tetap menjadi risiko bagi keselamatan publik. Bulan lalu, sebuah studi oleh kelompok advokasi berhaluan kiri Accountable Tech menyatakan bahwa 350 unggahan dari akun Trump di Truth Social akan melanggar aturan kebijakan Facebook.
Di sisi lain, Elon Musk pemilik baru Twitter yang baru-baru ini mencabut larangan permanen untuk Trump setelah melakukan pemungutan suara atau polling kepada para pengguna. Meski demikian, Trump belum membuat unggahan apapun sejak pencabutan larangan tersebut. (ant/bil/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
