Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur mengeklaim jika stok bahan pokok menjelang pergantian tahun 2023 dipastikan aman. Meski terdapat kenaikan harga di sejumlah komoditas.
Iwan Kepala Disperindag Jatim menjelaskan sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga itu antara lain cabai rawit, bawang putih, cabe merah besar, minyak goreng curah, dan daging sapi.
“Misalnya cabai itu stoknya aman di Jatim, namun karena kita juga supply ke daerah lain maka ada peningkatan harga,” kata Iwan, Jumat (30/12/2022).
Lalu berdasarkan data yang dirilis Posko Digital Satgas Pangan Jatim yang dihimpun dari data Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, menyebut jika stok bapok Jatim aman.
Stok daging sapi tercatat sebesar 2.256 ton, cabe rawit sebesar 55.591 ton, daging ayam ras sebesar 2.404 ton, beras sebesar 4.222.499 ton, bawang merah sebesar 36.931 ton, gula pasir sebesar 649.806 ton, dan bawang putih sebesar 9.034 ton.
Meski demikian, Iwan menyebut secara umum kalau rata-rata harga bapok relatif cenderung stabil. Lalu menurut data yang dihimpun melalui Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok (Siskaperbapo) terdapat komoditi yang dijual di bawah harga eceran tertinggi (HET).
Misalnya seperti harga beras premium Rp12.120, dari HET Rp12.800. Lalu bawang merah Rp31.588, dari HET Rp32.000. Daging ayam Rp33.143, dari HET Rp36.750. Dan gula pasir Rp12.968 dari HET Rp13.500.
Iwa berharap, perlu adanya kerja sama antar instansi di lingkup OPD Pemprov Jatim maupun lembaga lainnya yang tergabung di Satgas Pangan untuk menjaga haga bapok tetap stabil menjelang tahun baru.
“Sehingga paska Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal da pelaksanaan tahun baru 2023, diharapkan inflasi tetap terjaga dan masyarakat bisa mendapat bapok dengan harga yang terjangkau,” jelas Iwan.
Sementara itu, untuk mendorong stabilisasi harga dan ketersediaan bapok, Pemprov Jatim sudah melakukan sejumlah langkah. Seperti penyelenggaraan Pasar Murah di 15 lokasi UPT Disperindag Jatim di 7 Kabupaten/Kota.
Serta operasi pasar yang dilaksanakan oleh BUMD Jatim di 25 pasar di 8 Kab/Kota dan Gerakan Pasar Murah. Kata Iwan dalam operasi pasar murah, masyarakat cenderung mengincar komoditi beras.
Dalam waktu yang sama, AKBP Oki Ahadian Purwono Satgas Pangan Polda Jatim mengatakan jika hasil pemantauan ketersediaan dan harga bapok secara umum saat ini terpantau stabil. Meski ada beberapa jenis bapok yang mengalami pergerakan harga.
Sebagai upaya mendorong stabilisasi harga dan ketersediaan bapok, Oki menyebut pihaknya telah melaksanakan upaya menjaga kelancaran arus transportasi angkutan bapok dari daerah sentra produksi ke daerah sentra konsumsi.
Tak hanya itu, Satgas Pangan juga melakukan antisipasi kemungkinan dari pelaku usaha yang menaikan harga secara tidak wajar di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kami juga bekerjasama dengan UPT Perlindungan Konsumen Disperindag Jatim terkait pengawasan peredaran barang-barang/makanan kedaluwarsa atau tidak layak konsumsi,” ucap Oki.(wld/iss)