Jonatan Christie pebulu tangkis Indonesia mengungkapkan kekalahan di Badminton World Federation (BWF) 2022 merupakan momen terbaik dirinya dari seluruh turnamen yang diikuti pada tahun ini.
Jonatan menilai momen terbaik saat bertanding tidak harus tentang kemenangan atau podium juara.
Kekalahan atas Chou Tien Chen pemain tunggal putra asal Taiwan saat bertanding di perempat final Kejuaraan Dunia 2022 Tokyo pada Agustus lalu, justru menjadi pengalaman berharga Jonatan, karena dia merasa penampilannya mengalami peningkatan.
“Saya kira (momen terbaik) adalah ketika saya bertanding melawan Chou di Kejuaraan Dunia,” ujar Jonatan, seperti Antara mengutip dari laman resmi BWF, Rabu (28/12/2022).
“Hasilnya memang buruk. Tapi jika kita lihat dari sudut pandang lain, itu adalah momen terbaik saya dan saya mengalami peningkatan. Jika Anda bertanya kepada saya soal penampilan terbaik saya, itu tidak selalu tentang hasil. Itulah momen terbaik saya,” katanya.
Dalam pertandingan itu, Jonatan harus melalui laga rubber game selama satu jam 11 menit di BWF. Meski berhasil mengamankan lima match point, tunggal putra Indonesia itu harus takluk dari Chou dengan skor 21-14, 11-21, 20-22.
Dia mengawali tahun ini dengan pencapaian masuk tiga final secara beruntun saat tampil di Swiss Open, Korea Open, dan Kejuaraan Asia. Dari tiga final, tunggal putra peringkat keempat dunia itu hanya mampu membawa satu gelar juara di Basel, Swiss. Trofi tersebut menjadi satu-satunya yang dibawa dari 17 turnamen yang dia ikuti pada tahun ini.
Jojo sapaan akrab Jonatan, dapat menembus final Korea Open 2022 namun kalah dari Weng Hong Yang asal China dengan 21-12, 19-21, 15-21.
Sementara di Kejuaraan Dunia 2022, Jojo harus puas menjadi runner-up saat dikalahkan Lee Zii Jia wakil Malaysia dengan skor 17-21, 21-23.(ant/tik/bil)