Senin, 25 November 2024

Luhut: Negara Maju Bermartabat Hampir Tidak Ada OTT

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Luhut Binsar Pandjaitan Menko Kemaritiman dan Investasi dalam acara Green Port Awards 2022, Rabu (28/12/2022). Foto: Antara/ tangkapan layar Youtube Kemenko Kemaritiman dan Investasi

Luhut Binsar Pandjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) mengatakan di negara-negara maju hampir tidak ada lagi operasi tangkap tangan (OTT), berbeda dengan di Indonesia.

Menko Marves sempat menyebut OTT oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan metode yang bagus. Menurutnya solusi terbaik adalah dengan penerapan digitalisasi.

“Digitalisasi itu membangun satu sistem untuk tidak bisa kita membuat hal-hal yang tidak kita inginkan. Karena negara-negara yang bermartabat, negara yang maju, itu membangun sistem digitalisasi,” katanya dalam Green Port Awards 2022 yang dipantau Antara secara daring di Jakarta, Rabu (28/12/2022).

Luhut mengungkapkan pemerintah saat ini terus membangun digitalisasi di berbagai sektor, untuk bisa mengurangi peluang korupsi. Menurut dia, sistem digital akan menangkal terbukanya peluang perbuatan tidak terpuji itu.

“Kalau kita semua lihat negara-negara maju bermartabat itu hampir tidak ada lagi yang OTT. Kenapa itu bisa, karena sistemnya bagus. Nah kita sekarang membangun sistem supaya jangan ada lagi ke depan orang yang terlibat dalam perbuatan-perbuatan tidak terpuji tadi,” ungkapnya.

Pengembangan ekosistem digital, lanjut Luhut, juga akan mendorong efisiensi. Salah satunya dengan implementasi green and smart port di sejumlah pelabuhan di Indonesia.

Menko Marves itu mencontohkan digitalisasi yang telah diterapkan di sektor pelabuhan, di mana kini para vendor tidak ada lagi yang membayar secara tunai.

“Semua sudah digitalisasi. Jadi itu akan mengurangi korupsi, mengurangi juga inefisiensi, mengurangi juga OTT-OTT yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan saat ini dunia telah betul-betul dikendalikan oleh teknologi. Ia pun mengajak seluruh pemangku kepentingan bekerja dengan sungguh-sungguh dan terus membangun sistem digitalisasi.

“Bukan soal berani tidak berani nangkap OTT ya, kalau membuat OTT-OTT itu saya kira bagus, tapi kan kalau terus-terus begitu kita nanti jadi negara apa dibilang orang. ‘Ini negara katanya hebat tapi masih OTT aja’ kenapa? Berarti sistem kita ndak baik,” jelasnya. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

KPK Lakukan 10 OTT Selama 2022


Surabaya
Senin, 25 November 2024
33o
Kurs