Sabtu, 23 November 2024

Golkar Solid Dukung Airlangga, Kecil Kemungkinan KIB Mengusung Ganjar sebagai Capres 2024

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Airlangga Hartarto dan Ganjar Pranowo. Foto: Istimewa

Charta Politika Indonesia merilis hasil survei terkait calon presiden (capres) Pemilu 2024. Dalam survei tersebut, pemilih PDI Perjuangan, Golkar, dan PPP dominan mendukung Ganjar Pranowo.

Sebanyak 68,3 persen pemilih PDIP mendukung Ganjar. Pemilih Golkar 37,3 persen, dan pemilih PPP 27,8 persen juga mendukung Kader PDIP yang sekarang menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Merespons hasil survei itu, Hendri Satrio Pengamat Politik dari Universitas Paramadina mengatakan, hasil survei belum pasti jadi penentu diusungnya Ganjar Pranowo sebagai capres oleh PDIP.

“Selama ini Ibu Megawati kalau mendukung calon tidak pernah berdasarkan hasil survei, tapi berdasarkan keinginan atau penilaian ideologi,” ujarnya di Jakarta, Selasa (27/12/2022).

Di sisi lain, pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI itu melihat Partai Golkar masih solid mendukung Airlangga Hartarto sebagai capres dalam Pemilu 2024.

Apalagi, Airlangga selaku ketua umum partai politik berlambang pohon beringin bisa menetapkan siapa yang diusung sebagai capres.

“Golkar kan maunya Airlangga Hartarto yang maju. Karena dia ketua umum, dia bisa memutuskan. Apakah posisi capres akan diberikan ke Ganjar Pranowo? Saya tidak tahu, karena politik sifatnya sangat cair. Tapi, menurut saya kecil kemungkinan Golkar mencalonkan Ganjar,” katanya.

Kalau Golkar mengajukan Ganjar sebagai capres dalam Pilpres 2024, Hendri mengingatkan Golkar bakal berhadapan dengan PDIP.

“Kalau Golkar mengusung Ganjar Pranowo kan berarti menantang Ibu Mega. Memang mau Golkar berurusan dengan PDIP? Mau Airlangga berurusan sama Ibu Mega? Saya rasa tidak,” tegasnya.

Sementara itu, Surokim Abdussalam Pengamat Politik dari Universitas Trunojoyo Madura menilai hasil survei pasti menjadi bahan pertimbangan partai politik menentukan capres yang akan didukung pada Pemilu.

“Sejauh ini memang PDIP belum mengumumkan siapa yang bakal direkomendasikan Ibu Mega. Baru Golkar yang memperjuangkan Airlangga. Tapi, politik ke depan masih dinamis. Tarik-ulurnya masih tinggi,” sebutnya.

Semua partai dalam kontes pemilu, lanjut Surokim, pasti berupaya meraih kemenangan. Untuk itu, semua partai akan realistis dengan memberikan dukungan kepada calon yang potensial menang.

“Mereka semua masih menunggu. Prediksi saya bulan Juli 2023 baru akan mengerucut. Sekarang, partai masih mempertimbangkan banyak hal. Semua ingin posisi terbaik,” tegasnya.

Lebih lanjut, Surokim bilang partai politik tengah melakukan pendeteksian suara arus bawah. Sehingga, hasil survei akan menjadi pertimbangan.

“Dalam pemilu langsung, kandidasi memang dilakukan parpol. Tapi, hasil akhir ditentukan para pemilih. Itu akan menjadi pertimbangan dalam kandidasi parpol apakah di PDIP atau KIB,” jelas Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC) itu.

Menjelang Pemilu 2024, Surokim bilang ada peluang terbentuknya kerja sama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan PDIP.

Hal itu dilandasi dengan analisa keberadaan Joko Widodo Presiden yang berpeluang memainkan peran utama dalam koalisi tersebut.

“Kalau variabel Presiden Jokowi dimainkan, maka peluangnya akan besar,” katanya.

Kemudian, KIB punya kader yang sekarang menjadi menteri dalam pemerintahan Jokowi. Sehingga, terbuka kemungkinan koalisi antara PDIP dan KIB.

“Ada variabel antara keduanya. Jadi, menurut saya KIB itu bukan hanya kesepakatan Golkar, PPP, dan PAN. Tapi, mereka juga ada konsultasi dengan Presiden Jokowi. Itu yang akan menjembatani KIB dengan PDIP,” pungkasnya.(rid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs