Menjelang musim penghujan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi genangan air maupun banjir. Salah satunya melakukan normalisasi sungai di tiga titik rawan banjir.
Menurut Sigit Setyawan Kepala Dinas PU dan Penataan Ruang Kabupaten Sidoarjo kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (21/10/2018), terdapat tiga area rawan genangan dan banjir, diantaranya di area utara, area tengah dan area selatan.
Area utara melingkupi Trosobo dan Bringinbendo, Kecamatan Taman, serta di sisi timur yaitu Tropodo dan Tambak Sawah, Kecamatan Waru. Sedangkan area tengah melingkupi daerah kota Sidarjo yakni daerah Sidokare dan Bluru Kidul. Serta daerah Porong, Wunut dan Jabon di area selatan.
Untuk itu, Pemkab Sidoarjo melakukan penanganan secara bertahap untuk mencegah banjir di musim hujan. Diantaranya upaya normalisasi sungai Buntung, sungai Kedungan dan sungai Ketapang. Selain itu, pemasangan box culvert, peninggian jembatan dan perbaikan pompa air juga menjadi prioritas sebelum musim hujan.
“Di Trosobo kami lakukan normalisasi di Kali Buntung yang sisi barat, Tropodo, Waru dan sekitarnya jalannya sudah kami siapkan box culvert di sisi kiri kanannya, ada juga jembatan yang kami tinggikan, saluran di normalisasi, pompa air kami lakukan perbaikan, sedimennya kami ambil agar daya tampungnya lebih besar,” jelas Sigit.
Sedangkan untuk sungai Ketapang, Dinas PU memasang pompa air agar beban yang ada di sungai Ketapang bisa berkurang. Begitu juga jika sungai Ketapang dapat diatasi, maka sungai Kedungan juga akan lancar dan kecepatan aliran sungai di Ketapang semakin tinggi dan daya tampungnya semakin besar.
Atas upaya ini, pihaknya yakin dapat mengurangi kendala banjir yang ada di wilayah Sidoarjo sebesar 40 persen dari musim hujan sebelumnya. Meskipun begitu, hal itu juga tergantung dengan tinggi rendahnya curah hujan.
“Secara umum diperkirakan 40 persen kami kurangi kendala-kendala dari tahun kemarin, tapi ya tergantung hujannya. Misal hujannya bersamaan dengan air pasang dan curah hujan lebih tinggi dari tahun kemarin, kemungkinan prosentasenya semakin kecil,” ujarnya.(tin/rst)