Jumat, 22 November 2024

Empat Karya Manuskrip Naskah Kuno Ulama Nusantara Dipamerkan di Masjid Al-Akbar Surabaya

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Karya Manuskrip Naskah Kuno Ulama Nusantara Dipamerkan di Masjid Al-Akbar Surabaya, Kamis (22/12/2022). Foto: Dok. Disperpusip Jatim.

Upaya memperkenalkan manuskrip naskah kuno karya Ulama Nusantara terus dimasifkan. Usai dipamerkan di Cultural Palace Diplomatic Quarter Riyadh Saudi Arabia pada Minggu (27/11/2022) silam, kini kegiatan tersebut kembali digelar.

Kegiatan itu kembali digelar di Masjid Al-Akbar Surabaya dalam rangkaian seminar dan pameran bertajuk ‘Warisan Intelektual dan Kontribusi Ulama Indonesia terhadap Peradaban Islam dan Perdamaian Dunia’.

Pameran ini berlangsung mulai Kamis (22/12/2022) hari ini, hingga Sabtu (24/12/2022). Pameran itu bisa dikunjungi masyarakat mulai pukul 09.00 WIB sampai 20.00 WIB.

Keempat karya ulama nusantara tersebut yakni Syekh Nawawi Al-Bantani Banten, Syaikhana Muhammad Kholil Bangkalan, Syekh Mahfud At-Tarmasi Pacitan serta Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari Jombang.

Di samping itu, terdapat juga naskah-naskah kuno karya para Kyai yang ada di pondok-pondok pesantren dan masyarakat di Jatim.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Akhmad Jazuli Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur (Sekdaprov) yang mewakili Gubernur Jatim.

Dalam sambutannya, Jazuli menyampaikan rasa bangga dan mengapresiasi kegiatan tersebut. Dirinya berharap, acara tersebut memberikan amalan yang luar biasa bagi kemaslahatan umat.

“Terlebih lagi dapat berkontribusi terhadap keilmuan Islam di negeri kita dan dunia,” kata Jazuli, Kamis (22/12/2022).

Lebih lanjut Jazuli menjelaskan, bahwa pengalaman Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim sewaktu mengikuti seminar dan pameran di Riyadh Saudi Arabia beberapa saat lalu dinilai sangat berkesan. Ajang tersebut sampai mendapat sambutan luar biasa oleh pemerintah setempat.

“Ini menjadi pengalaman yang luar biasa. Karya-karya intelektual para ulama kita sangat memberikan manfaat besar, utamanya terhadap perkembangan Islam di dunia,” katanya.

Jazuli dalam kesempatan itu menjelaskan kalau di abad 19 dan 20, para Ulama Nusantara memiliki kiprah yang luar biasa. Peran mereka tidak hanya bersifat lokal tetapi langsung di pusat-pusat intelektual Islam.

Menurutnya, peran para ulama Indonesia dinilai sangat penting. Tidak dalam segi keagamaan saja tetapi juga mencakup bidang-bidang lain seperti sosial, politik, dan budaya.

“Untuk itu, hubungan yang luar biasa antara Ulama Indonesia dan Timur Tengah perlu diperkenalkan kembali kepada dunia yang lebih luas,” jelasnya.

Sehingga pengenalan kembali karya-karya Ulama Indonesia kepada dunia internasional juga menjadi media untuk menyebarkan ajaran Islam yang tasammuh, tawassuth, dan cinta tanah air.

Jazuli pun menceritakan, para Ulama Indonesia di abad 18 memiliki jaringan yang luar biasa dengan ulama sebelumnya. Kendati tidak memiliki hubungan langsung antara guru dan murid, tetapi guru mereka di Mekah dan Madinah termasuk tokoh-tokoh terkemuka.

Dirinya menegaskan, kontribusi Ulama Indonesia bahkan sudah dimulai sejak abad ke-14. Sudah banyak kitab-kitab dilahirkan seperti Syeikh Nawawi Al Bantani yang memiliki 30 karya kitab turots. Namun, yang sudah terdigitalisasi baru enam kitab sehingga yang bisa diakses masyarakat baru enam dari 30 kitab.

Begitu juga dengan karya Syaichona Kholil, dari 32 kitab karya ulama asal Bangkalan tersebut, baru dua yang sudah terdigitalisasi.

“Jadi saat ini kondisinya adalah banyak manuskrip karya ulama Indonesia yang ada di Belanda, Inggris, Timur Tengah, maupun Afrika. Sehingga pertemuan hari ini kami harap akan menjadi awalan baru untuk menjadi titik temu karya ulama dunia,” tegasnya.

Sementara itu, Tiat Suwardi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jatim mengatakan maksud gelaran kegiatan ini untuk mempromosikan literasi keislaman Indonesia melalui seminar dan pameran manuskrip dan karya tulis ulama Indonesia yang berpengaruh di dunia Islam.

“Selain itu, tujuannya juga untuk memperkenalkan kembali khazanah intelektual dunia keislaman yang telah disumbangkan oleh para Ulama Indonesia melalui karya-karyanya,” ujar Tiat.(wld/rum/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs