Jumat, 22 November 2024

Di Hadapan Investor Malaysia, SIER Promosikan Kemudahan Berbisnis dan Berinvestasi di Jawa Timur

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
East Java Trade Mission and Investmen Forum yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jatim, KADIN Jatim dengan Pemerintah Malaysia di Kuala Lumpur Malaysia, Senin (19/12/2022). Foto: Istimewa

PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) mempromosikan kawasan industri milik pemerintah itu di depan ratusan investor Malaysia.

Promosi itu digelar disela-sela acara East Java Trade Mission and Investment Forum yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jatim, KADIN Jatim dengan Pemerintah Malaysia, Senin (19/12/2022) di Kuala Lumpur, Malaysia.

Didik Prasetiyono Direktur Utama PT SIER mengaku bersyukur atas dorongan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim, terhadap percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19 dengan berbagai terobosan inovasi kegiatan, termasuk mengadakan investment forum di Malaysia.

Didik turut mengajak investor Malaysia berinvestasi di Jatim, khususnya menempatkan investasinya di kawasan industri SIER. Menurutnya, Jatim merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk berinvestasi.

“Jatim memiliki iklim investasi yang kondusif. Pertumbuhan ekonominya selalu di atas rata-rata nasional. Bahkan, Jatim menjadi provinsi dengan pemulihan ekonomi paling cepat pasca pandemi Covid-19, saya sampaikan di depan investor Malaysia untuk tidak ragu terhadap kemudahan berbisnis di Provinsi Jawa Timur, Dinas Perindustrian dan Perdagangan juga Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemprov Jatim sangat bagus dalam mendukung investasi” ujarnya saat dikonfirmasi awak media, Selasa (20/12/2022).

Di hadapan para investor, Didik juga memperkenalkan kawasan industri SIER dan PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang), terutama berhubungan dengan iklim investasi yang kondusif serta fasilitas-fasilitas berkaitan dengan transisi energi hijau.

“Kami paparkan penggunaan energi hijau, akan sangat kompetitif bagi perusaaan yang berorientasi ekspor ke eropa khususnya. Presiden Jokowi juga telah menegaskan di KTT ASEAN dan Uni Eropa lalu bahwa Asia Tenggara merupakan economic powerhouse dan diproyeksikan akan menjadi pusat pertumbuhan dunia. Survei yang dilakukan EU-ASEAN Business Council September 2022 mengenai persepsi bisnis di ASEAN mengatakan 63 persen responden bisnis melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik di Dunia. Kerja sama diantara ASEAN termasuk Malaysia ini akan sangat strategis dan menguntungkan,” paparnya.

SIER, lanjut Didik, berkomitmen menjaga keseimbangan lingkungan. Tetap mematuhi peraturan terkait persentase ruang terbuka hijau, minimal sebesar 30 persen dari total luas kawasan industri SIER dan PIER.

Selain itu, sebagai upaya mendukung Pemerintah dalam program energi terbarukan untuk menghemat energi, SIER juga melakukan implementasi energi terbarukan panel surya on grid dengan total kapasitas 429,30 KWp.

“Untuk pengembangan lebih lanjut, kami akan memanfaatkan atap bangunan di dalam kawasan industri SIER dan PIER untuk photovoltaic roofing, melengkapi instalasi pengolahan limbah terpadu di kawasan industri, serta rencana implementasi kendaraan listrik dan stasiun pengisiannya,” jelasnya.

Sementara dalam momen misi dagang itu, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim menyampaikan, upaya mendorong perdagangan luar negeri akan terus digencarkan.

Meski perdagangan dalam negeri seperti ekspor antarprovinsi juga harus tetap diperhatikan. Ke depan, Khofifah menyampaikan sudah ada permintaan dari Duta Besar RI di Jepang.

Sekarang, Pemprov Jatim sedang melakukan koordinasi teknis potensi pengembangan di negara tersebut.

“Tidak hanya pengusaha Malaysia. Kali ini juga ada yang datang dari Jepang dan Tiongkok,” kata Khofifah.

Khofifah menyebut, minat pengusaha Malaysia terhadap misi dagang itu cukup tinggi. Bahkan, ada pengusaha pusat perbelanjaan dan mall yang berkeinginan satu blok miliknya diisi produk asal Jatim. Ada tindaklanjut berupa peninjauan market visit ke lokasi itu.

Hermono Duta Besar Indonesia untuk Malaysia juga mendukung kegiatan Misi Dagang ke Malaysia ini. Melihat, angka perdagangan Indonesia-Malaysia tahun 2021 mencapai USD 21 miliar dollar AS. Angka tersebut berpotensi naik 36 persen. Sebab l, hingga akhir Oktober 2022 nilai perdagangan sudah mencapai angka USD 23 miliar.

“Saya setuju dengan Ibu Khofifah. Kita memang tak boleh berdiam dan harus terus bergerak,” kata Hermono.

Di mata pengusaha Malaysia, lanjut Hermono, Jatim merupakan provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi cukup progresif. Itu tidak hanya ditunjang tingginya potensi investasi. Sektor wisata di Jatim juga mendapat perhatian tersendiri bagi pemerintah dan pengusaha Malaysia.(lta/dfn/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs