Jumat, 22 November 2024

Rupiah Diperkirakan Stabil di Tengah Kurang Kondusifnya Pasar Global

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Antara

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (20/12/2022) pagi, diperkirakan stabil di tengah pasar global yang kurang kondusif.

Rupiah pagi ini melemah 10 poin atau 0,06 persen ke posisi Rp15.607 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya yakni Rp15.597 per dolar AS.

“Kami memprediksi rupiah akan bergerak stabil di rentang Rp15.550-Rp15.650 per dolar AS hari ini,” kata Lionel Priyadi Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas dalam kajiannya saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Selasa (20/12/2022).

Menurut Lionel, kondisi di pasar global masih belum kondusif. Kekhawatiran terhadap resesi ekonomi di Amerika Serikat (AS) tahun depan menyebabkan aksi jual di pasar saham, komoditas, maupun obligasi global semalam.

Imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun naik 10 basis poin (bps) menjadi 3,58 persen. Hal serupa juga terjadi di Eropa di mana yield obligasi 10 tahun kembali naik lima bps menjadi 2,2 persen.

Sementara aksi jual yang lebih besar terjadi di pasar obligasi negara berkembang. Indeks EMBI dalam denominasi mata uang lokal maupun dalam dolar AS tercatat turun masing-masing 0,5 persen.

Di tengah sentimen negatif global, harga minyak dunia juga tercatat naik sebesar satu persen untuk minyak mentah Brent, menjadi 79,8 dolar AS per barel dan 1,2 persen untuk minyak mentah WTI menjadi 75,2 dolar AS per barel.

Kenaikan harga minyak tersebut dipicu oleh optimisme investor terhadap prospek relaksasi kebijakan penguncian, atau lockdown di Tiongkok.

Sementara itu, Bank Pembangunan Asia (ADB) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 menjadi 4,8 persen dari sebelumnya lima persen.

Pemangkasan itu didasarkan pada pengetatan kebijakan moneter dalam bentuk kenaikan suku bunga, yang masih akan terus berlanjut pada awal tahun depan. Selain itu ada kebijakan fiskal untuk mencapai target defisit fiskal 2023 yang kurang dari minus tiga persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Sebagai informasi, pada Senin (19/12/2022) lalu, rupiah menguat tipis satu poin atau 0,01 persen ke posisi Rp15.597 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.598 per dolar AS. (ant/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs