Menjelang momen natal dan tahun baru (Nataru) 2023, patroli cipta kondisi di seluruh wilayah Kota Surabaya makin digencarkan. Dampaknya, para remaja yang terjaring patroli karena menggangu ketertiban masyarakat semakin berkurang.
Eddy Christijanto Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya menyebut, dari awal operasi digelar pada awal bulan Desember ini ada sekitar 30 orang yang terjaring patroli.
“Yang paling rawan masih balap liar. Biasanya di kawasan Manyar depan Samsat, sama di Margomulyo,” kata Eddy saat dikonfirmasi suarasurabaya.net, Sabtu (17/12/2022).
Kemudian, pada operasi di minggu kedua ada sekitar 12 orang diamankan. Mereka digelendeng petugas karena ada yang ketahuan bawa senjata tajam (sajam) dan terpengaruh minuman keras.
Sedangkan di minggu ketiga, Eddy menjelaskan kalau kondisi di Surabaya mulai kondisif dan remaja yang terjaring sudah berkurang. “Hanya saja masih ada laporan balap liar,” imbuhnya.
Untuk diketahui, dalam patroli Cipta Kondisi ini Satpol PP Surabaya bekerjasama dengan tiga pilar setiap harinya. Khusus di akhir pekan, mereka bekerjasama dengan organisasi masyarakat dalam menggelar patroli.
“Seluruh wilayah Surabaya jadi target patroli kami. Seperti tempat nongkrong, fasilitas publik yang kumpul, sama lokasi yang rawan dibuat balap liar,” katanya.
Selain itu, para remaja yang terjaring patroli bakal diikutkan sekolah wawasan kebangsaan maksimal selama 30 hari. Nantinya, sekolah wawasan kebangsaan itu akan melibatkan pemateri dari TNI/Polri. (wld/bil/iss)