Sabtu, 23 November 2024

Bulog Pastikan Kedatangan Beras Impor Jamin Stabilisasi Harga

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Budi Waseso (kiri) Dirut Perum Bulog bersama Zulkifli Hasan (tengah) Menteri Perdagangan dan Arief Prasetyo Adi (kanan) Kepala Badan Pangan Nasional meninjau pembongkaran beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, Jumat (16/12/2022). Foto: Antara

Budi Waseso Direktur Utama Perum Bulog memastikan stabilitas harga beras di pasaran dapat dijaga dengan bertambahnya stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai oleh Bulog melalui masuknya beras impor yang tiba melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (16/12/2022).

Budi Waseso bersama Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan dan Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional melakukan pembongkaran perdana beras impor sebanyak 10 ribu ton di Pelabuhan Tanjung Priok.

Zulkifli Hasan Menteri Perdagangan mengatakan, total beras yang diimpor sebanyak 500 ribu ton akan masuk secara bertahap sampai Februari 2023 atau sebelum panen raya.

“Sebenarnya tidak ada yang ingin impor jika stoknya cukup, tetapi beberapa bulan terakhir harga beras meroket dan stok Bulog untuk operasi pasar makin berkurang, sehingga dibutuhkan segera stok dari luar negeri untuk meredam kenaikan harga beras ini,” kata Zulkifli Hasan.

Sementara itu, Budi Waseso mengatakan, Bulog akan mengimpor 200 ribu ton yang akan dikirim secara bertahap hingga akhir tahun 2022.

“Alhamdulillah hari ini Bulog mendapat tambahan stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 10 ribu ton untuk kapal impor perdana dari Vietnam yang baru tiba dan secara terus menerus akan terus bertambah karena sudah banyak kapal impor dari Vietnam, Thailand, Pakistan, dan Myanmar yang sudah antre akan bersandar,” kata Budi Waseso.

Sebanyak 10 ribu ton beras impor yang baru datang dibongkar di Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 5 ribu ton dan tiba di Pelabuhan Merak sebanyak 5 ribu ton.

Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional menegaskan, impor beras ini bukan keinginan Bulog, melainkan keputusan dua kali rakortas yang dihadiri dari berbagai pemangku kebijakan dalam penambahan stok cadangan beras pemerintah guna menjaga kestabilan harga beras di pasar.

“Jika diperlukan beras impor ini akan digelontorkan dalam rangka menghadapi Natal dan Tahun Baru sehingga tidak ada gejolak harga,” kata Arief.

Budi Waseso menyebutkan, beras impor sebanyak 200 ribu ton akan masuk ke Indonesia melalui 14 titik pelabuhan, yaitu Pelabuhan Malahayati dan Lhokseumawe (Aceh), Belawan (Medan), Dumai (Riau), Teluk Bayur (Padang), Boom Baru (Palembang), Panjang (Lampung), Tanjung Priok (Jakarta), Merak (Banten), Tanjung Perak (Surabaya), dan Tenau (Kupang).

Kemudian sisanya akan direalisasikan tahun depan sampai sebelum panen raya.

Kebijakan pengadaan beras impor sebagai upaya memperkuat cadangan beras nasional.

Kebijakan ini tidak akan mengganggu beras petani karena hanya digunakan pada kondisi tertentu, seperti penanggulangan bencana, intervensi harga jika diperlukan, dan beberapa kegiatan pemerintah lainnya.(ant/tik/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs