Jumat, 22 November 2024

UI-Jepang Bantu Proses Transfer Teknologi ke Perusahaan Sawit Nasional

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Foto: ui.ac.id

Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI) berkolaborasi dengan para peneliti dari Universitas Tohoku asal Jepang untuk melakukan proses transfer teknologi pengolahan Palm Fatty Acid Distilled (PFAD) ke perusahaan kelapa sawit nasional Indonesia.

Heri Hermansyah Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia mengatakan pihaknya menyambut baik tawaran kolaborasi tersebut.

“Saat ini kami telah memiliki Technology Management Office akan membantu proses transfer teknologi dari paten yang ditawarkan mitra kami ini,” tuturnya dalam keterangan di Jakarta, Senin (12/12/2022) dikutip Antara.

Pihaknya juga membantu membuka jalan untuk bertemu dengan pemerintah yang dalam hal ini Kementerian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan industri untuk kemitraan.

“Harapan ke depan teknologi itu akan meningkatkan hasil produk dari perkebunan kelapa sawit Nusantara yang baru memiliki 160-an produk dari sawit, masih tertinggal dari Malaysia yang sudah memiliki 200-an produk turunan sawit,” kata Heri Hermansyah.

Naomi Shibasaki-Kitakawa Peneliti Jepang bersama Yuichiro Kanematsu dan Kousuke Hiromori anggota timnya, saat ini telah mendaftarkan paten teknologinya di Indonesia dan Malaysia.

Shibasaki menyampaikan bahwa paten yang mereka miliki terkait teknologi pengolahan kelapa sawit, terkhusus tentang teknik produksi biodiesel proses dingin yang menghasilkan produk samping vitamin E dan super vitamin.

“Paten dengan berbagai keunggulan dan inovasi ini diperkenalkan luas untuk mendapatkan mitra yang ingin turut serta mengembangkan paten teknologi pengolahan kelapa sawit,” ujarnya.

Selain mengunjungi FT UI, Shibasaki dan timnya juga mengunjungi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM serta Kementerian Perindustrian untuk memperkenalkan dan meminta saran terkait paten miliknya terkait rencana penerapan teknologi tersebut di Indonesia.

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan kolaborasi yang baik antara tiga pihak, yakni pemerintah, universitas, dan industri akan sangat bermanfaat bagi industri kelapa sawit Indonesia.

“Implementasi teknologi ini, masih perlu melakukan kajian keekonomian yang mendalam untuk dapat meyakinkan para investor ke depannya,” kata Dadan.

Selain mengunjungi Universitas Indonesia, Kementerian ESDM, dan Kementerian Perindustrian, para peneliti Jepang itu juga melakukan kunjungan ke Apical Perusahaan Kelapa Sawit dengan tujuan untuk penjajakan kerja sama penerapan teknologi dan kajian keekonomiannya.

PFAD merupakan produk samping yang dihasilkan dari proses pengolahan minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) menjadi Refined, Bleached, and Deodorized Palm Oil (RBDPO) pada pabrik penyulingan.

Jumlah produk samping PFAD yang dihasilkan pada proses penyulingan atau refining minyak sawit mentah berkisar 4 persen dari CPO yang diolah.(ant/rum/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs