Sabtu, 23 November 2024

Duet Ganjar-Airlangga Bisa Terwujud Kalau PDIP Sepakat Kerja Sama dengan KIB

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Airlangga Hartarto dan Ganjar Pranowo. Foto: Istimewa

Dedi Kurnia Syah Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) mengatakan, titik temu antar partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ada pada sosok Ganjar Pranowo.

Kalau KIB sepakat mengusung Ganjar dan bekerja sama dengan PDI Perjuangan (PDIP), Dedi bilang duet Ganjar-Airlangga berpeluang memenangkan Pemilu 2024.

“Ketika Kader PPP mengusung nama bakal calon presiden (capres), salah seorang yang masuk adalah Ganjar Pranowo. Itu menjadi satu titik temu untuk semua, karena Ganjar didukung mitra KIB. Sementatra nama Airlangga Hartarto tetap berada dalam urutan teratas dari kandidat pendamping yang akan diusung KIB,” ujarnya di Jakarta, Senin (12/12/2022).

Menurut Dedi, wacana memasangkan Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto sudah terdengar cukup lama. Keduanya dikenal dekat dengan Joko Widodo Presiden.

“Sekarang tinggal menunggu langkah PDIP, tentang nasib berkoalisi KIB atau nasib Ganjar Pranowo. Dalam setahun terakhir, Ganjar menunjukkan bukan tipe kader PDIP yang sangat loyal. Dia banyak melakukan pelanggaran disiplin internal,” ungkapnya.

Dengan begitu, Dedi memprediksi Ganjar akan mengambil kesempatan dari mana pun untuk maju sebagai capres pada Pemilu 2024.

“Golkar tentu akan menyetujui, PAN dan PPP juga sepakat mengusung Ganjar, dan memang potensi kemenangan cukup tinggi. Saya kira bukan perkara sulit membawa Ganjar keluar dari PDIP,” imbuhnya.

Di sisi lain, kalau KIB sepakat berkoalisi dengan PDIP, dia menyebut PDIP akan bersikap rasional dan tidak memaksakan trah Soekarno yang maju sebagai capres.

Sebelumnya Arsul Sani Wakil Ketua PPP mengungkapkan sejumlah nama yang diinginkan Kader PPP mau pun PAN sebagai bakal capres.

“Dari PAN misalnya nama Mas Ganjar mulai disebut. Dari PPP sudah hampir separo Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) di tingkat provinsi juga menyebut nama Mas Ganjar. Tapi, ada juga yang menyebut Mas Anies (Baswedan),” ungkap Arsul di Jakarta, Jumat (9/12/2022).

Sementara itu, Aditya Perdana Direktur Eksekutif Algoritma menilai belum ada kesepakatan dalam tubuh PPP terkait bakal capres yang akan diusung dalam Pilpres 2024.

“Saya pikir PPP sebagai partai tentu punya pandangan yang terbelah terkait dengan pilihan capres yaitu Anies atau Ganjar,” ungkapya.

Aditya juga mengungkapkan partai lain dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih mengalami dinamika internal yang sama.

Masing-masing partai anggota yaitu Golkar, PAN, dan PPP masih berupaya mengerucutkan nama bakal capres untuk diajukan pada pembicaraan tingkat koalisi.

“Hal yang sama juga mungkin terjadi di partai KIB lainnya. Sehingga, menurut pandangan saya, tentu setiap anggota KIB akan merumuskan dan menyatukan dukungan terhadap capres tertentu dan baru mungkin akan dibicarakan lebih lanjut,” tegasnya.

Lebih lanjut, Aditya melihat partai anggota KIB akan melalui beberapa tahapan sebelum nama bakal capres dibawa ke forum koalisi. Walau pun setiap partai sudah mempunyai jagoan masing-masing.

“Dugaan saya bertahap, meski pun ada arah dan dorongan tertentu untuk capres tertentu yang dilakukan,” timpalnya.

Sejauh ini, baru Partai Golkar dari KIB yang secara terbuka mengumumkan nama Airlangga Hartarto sebagai bakal calon presiden.

Aditya menegaskan dinamika dalam tubuh PPP dan PAN terkait penentuan nama bakal capres merupakan hal yang wajar.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs