Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan menyebut bahwa masih banyak fasilitas pelayanan kesehatan di Tanah Air utamanya pelayanan primer belum memiliki dokter gigi.
Hal ini diutarakannya saat memberikan Keynote Speech Peringatan Puncak Dies Natalis Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) di Makara Art Center pada Kamis (8/12/2022).
”Saat ini masih ada 3285 atau 31,6 persen puskesmas tanpa dokter gigi, sebagian besar puskesmas ini ada di daerah Indonesia timur, artinya kita masih sangat kekurangan,” kata Menkes, dalam keterangan resmi Kementerian Kesehatan.
Salah satu penyebab ketimpangan ini, lanjut Menkes karena jumlah dokter gigi masih sangat minim. Saat ini jumlah dokter gigi di Indonesia hanya berkisar 40 ribu orang. Jumlah ini, lanjut Menkes masih kurang untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan gigi bagi 270 juta penduduk Indonesia.
”Dengan perbandingan 1:3000 dokter gigi, yang mana setiap 1 dokter gigi menangani 3000 pasien, maka setidaknya kita butuh sekitar 90 ribu dokter gigi untuk dapat melayani 270 juta penduduk Indonesia,” ungkap Menkes.
Ditengah pencapaian target pemenuhan tersebut, Indonesia dihadapkan para produksi dokter gigi yang sangat minim. Menkes menuturkan, dalam satu tahun, dari 32 fakultas kedokteran gigi di Indonesia hanya mampu memproduksi 2.500 dokter gigi. Untuk memenuhi rasio ideal, setidaknya butuh waktu sekitar 20 tahun tahun.
”Apa kita harus menunggu hingga 100 tahun, sampai dokter giginya cukup,” pungkasnya.(dfn/ipg)