Sabtu, 23 November 2024

Potensi Besar Indonesia Manfaatkan Komunikasi Digital

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Seminar internasional, Digital Society : Challenging and Opportunities in (Indonesia) Future di Hotel Novotel Samator Surabaya, Rabu (24/10/2018). Foto: Istimewa

Empat pakar komunikasi asal Indonesia, Australia dan Filipina membahas peluang dan tantangan masyarakat di era digital di sela seminar internasional bertajuk Digital Society : Challenging and Opportunities in (Indonesia) Future di Hotel Novotel Samator Surabaya, Rabu (24/10/2018).

Masing-masing akademisi yang menjadi pembicara yaitu Panizza Allmark (Associate Professor, Edith Cowan University, Australia), Prof. Rachmah Ida, M.Com., Ph.D.( Universitas Airlangga, Surabaya), Prof. Dedy Mulyana, MA.,Ph.D., (Universitas Padjajaran, Bandung), serta Dr. Elizabeth Enriquez (University of The Philippines, The Philippines).

Dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net paparan pertama disampaikan Panizza Almark selaku pembicara kunci yang memaparkan dampak selfie (swafoto) di lokasi-lokasi wisata terhadap masyarakat Indonesia di era digital.

Menurut dia, Indonesia sebagai negara dengan jumlah pengguna Facebook dan Instagram terbesar tentu berdampak besar pula terhadap masyarakat di era digital saat ini.

“Sekarang pengguna media sosial memposting dan memberikan komentar maka akan berdampak besar pada dunia wisata, sebab mereka terpengaruh terhadap efek visual yang ditampilkan,” katanya.

Bahkan, guru besar komunikasi itu melihat ada beberapa lokasi wisata di Indonesia yang menyediakan spot khusus dan didesain semenarik mungkin untuk berswafoto (selfie), seperti di Rabbit Town, Bandung, Jawa Barat.

Sementara itu, Prof. Dedy Mulyana, MA.,Ph.D., dalam paparannya menyampaikan, meski saat ini komunikasi digitla berkembang pesat, tapi komunikasi interpersonal tetap sangat penting dan tak bisa tergantikan.

“Pertumbuhan media sosial tidak membuat komunikasi tatap muka menjadi tak penting, sebab banyak aspek yang tak bisa direplikasi oleh komunikasi digital,” katanya.

Selain itu, pada kesempatan sama juga digelar kegiatan 2nd International Post Graduate Conference on Media and Communication (2nd IPCOMC), yakni salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas berpikir kritis bagi para civitas akademika yang fokus dalam perkembangan masyarakat.

Melalui berbagai karya ilmiah, kata dia, para pemikir dalam bidang media dan komunikasi dalam lingkup internasional bersama-sama melakukan pemikiran kritis terhadap perkembangan media dan komunikasi dalam era digital pada bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.(dim/bid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs