Senin, 25 November 2024

BNPT Lakukan Evaluasi Usai Bom Bunuh Diri Astanaanyar Bandung

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Mayjen TNI Dedi Sambowo Sekretaris Utama BNPT memberikan keterangan kepada media di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (8/12/2022). Foto: Antara

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengevaluasi program-program untuk melawan terorisme, khususnya setelah peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Mayjen TNI Dedi Sambowo Sekretaris Utama BNPT di Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), mengatakan pihaknya secara berkala terus melakukan langkah evaluasi, karena penanganan terorisme harus dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan.

“(Evaluasi) Dilakukan secara terus menerus, termasuk dalam melakukan kegiatan yang dimulai sejak awal tahun,” kata Dedi, Kamis (8/12/2022) dikutip Antara.

Dalam upaya penanganan terorisme di Indonesia, lanjut Dedi, perlu kerja sama dengan sejumlah instansi terkait seperti TNI-Polri, hingga pemerintah daerah.

Menurut dia, dengan kerja sama seluruh pihak terkait untuk memerangi terorisme tersebut, maka upaya yang dilakukan bisa optimal dan pada akhirnya meniadakan paham-paham intoleran dan terorisme di Indonesia.

“Tentunya kami bersama dengan TNI-Polri dan pemerintah daerah, termasuk dari sejumlah organisasi, untuk melawan terorisme. Kita bersama-sama untuk meniadakan paham intoleran dan terorisme tersebut,” jelasnya.

Terkait peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, pada Rabu (7/12/2022), Dedi mengatakan pelaku bom bunuh diri tersebut sudah masuk dalam pengawasan BNPT dan sejumlah institusi lainnya.

“(Pengawasan) Untuk semuanya, eks atau mantan napiter (narapidana terorisme) itu semuanya ada dan tercatat. Bangsa kita adalah bangsa yang majemuk, negara kita terdiri dari banyak suku bangsa. Tidak boleh ada kelompok yang menginginkan ideologi lain selain ideologi Pancasila,” katanya.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Pujianto atau dikenal dengan nama Raider Bakiyah mantan napiter mengatakan aksi teror bom bunuh diri merupakan bentuk keyakinan dari pelaku.

“Untuk kembali ke NKRI itu adalah jalan panjang. Mereka (teroris) seperti itu karena pemahaman mereka. Kalau saya, bisa kembali ke NKRI itu perlu proses belajar yang panjang,” kata Pujianto.

Sebagai informasi, ledakan bom bunuh diri terjadi di kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022) kemarin, pukul 08.20 WIB.

Pelaku bom bunuh diri tersebut teridentifikasi sebagai Agus Sujatno alias Agus Muslim, yang pernah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, karena terlibat dalam bom Cicendo, Jabar, tahun 2017.

Agus Muslim diketahui berafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), menjalani hukuman selama empat tahun dan bebas September 2021. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
29o
Kurs