Pendidikan dan pelatihan (Diklat) semi militer untuk remaja Surabaya yang terjaring patroli akan dimulai 2023 mendatang.
Eddy Christijanto Kepala Satpol PP Kota Surabaya menyampaikan, wawasan kebangsaan bagi remaja atau pelajar yang terjaring patroli itu tengah dirumuskan bersama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Surabaya dan Tim Anggaran.
“Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) ingin mereka anak-anak ini diberikan sekolah wawasan kebangsaan. Ini sedang kita rumuskan dengan Bakesbangpol dan Tim Anggaran untuk anak-anak ini nanti bisa kita lakukan,” kata Eddy Christijanto di kantornya, Selasa (6/12/2022).
Selain itu, diklat direncanakan akan melibatkan lembaga pendidikan yang ada di TNI atau Polri.
“Kita melibatkan lembaga pendidikan TNI dan Polri. Nanti kita akan koordinasikan juga dengan Forkopimda Surabaya. Pak Wali Kota arahannya adalah mereka yang terjaring itu kita masukkan ke sekolah kebangsaan,” ujar dia.
Mantan Kepala BPB dan Linmas Kota Surabaya itu menambahkan, tahun lalu, sekolah wawasan kebangsaan dengan menggandeng Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda sudah pernah digelar.
“Tahun lalu kita kerja sama dengan Lanudal Juanda. Kita juga pernah (kerja sama) dengan Marinir, juga dengan TNI Angkatan Darat,” ungkap dia.
Sekolah wawasan kebangsaan, lanjutnya, dalam bentuk diklat semi militer. Para peserta itu akan dilatih fisik, pelatihan baris-berbaris (PBB) hingga pemberian materi tentang wawasan kebangsaan selama dua minggu sampai satu bulan.
“Ada pemberian materi terkait wawasan kebangsaan. Biasanya kita dari Garnisun, Korem dan Polrestabes Surabaya terkait tindak pidana dan juga melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH) terkait dampak-dampak dari pelanggaran itu seperti apa,” papar dia.
Menurutnya, wawasan kebangsaan ini akan mengembalikan anak-anak atau remaja bermanfaat.
“Pak Wali Kota memikirkan bagaimana 10 atau 15 tahun ke depan generasi kita, nanti yang memimpin kota ini siapa kalau anak-anak kita seperti itu. Kita ingin mengembalikan mereka kepada dunianya anak-anak agar menjadi orang yang bermanfaat untuk kota ini,” imbuhnya.
Sebelumnya, Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menegaskan, pihaknya akan mendatangi rumah seluruh remaja yang disinyalir menjadi anggota gangster atau pelaku tawuran. Saat patroli gabungan pada Sabtu (3/12/2022) malam, pihaknya juga menjaring sejumlah remaja yang terindikasi akan melakukan tawuran.
“Karena InsyaAllah ketika kita sudah tahu nama-nama anggotanya, kita datangi, semua elemen masyarakat akan datangi rumahnya, kita bawa anak-anaknya,” katanya.
Selain mendatangi rumah dan melakukan pembinaan dari sisi keluarga, Wali Kota Surabaya juga menginginkan agar para remaja itu mendapatkan pendidikan sekolah kebangsaan.
“Kita berikan sekolah kebangsaan yang nanti dipimpin TNI-Polri. Sehingga dia bisa tahu bagaimana rasanya TNI-Polri menjaga Kota Surabaya ini,” pungkasnya.(lta/dfn/ipg)