Jumat, 22 November 2024

UK Petra Undang Profesor Auburn University, Bahas Energi Terbarukan

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Prof. Dr. Eduard Muljadi saat memberikan wawasan di UK Petra Surabaya. Foto: Humas UK Petra Surabaya

Program Studi Teknik Elektro Universitas Kristen Petra (UK Petra) bekerja sama dengan Auburn University, Amerika menggelar kuliah umum bertajuk Renewable Energy Generation Challenges and Opportunity, menyoal energi terbarukan.

Hadir Prof. Eduard Muljadi, Ph.D., pengajar di Auburn University sebagai pembicara pada kuliah umum yang digelar Rabu (24/10/2018) di ruang konferensi, Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya.

Sekitar 100 peserta mengikuti perkuliahan ini, tidak hanya diikuti oleh mahasiswa Teknik Elektro UK Petra akan tetapi juga diikuti oleh mahasiswa dan dosen dari beberapa universitas di Jawa Timur.

Kegiatan kuliah umum merupakan kegiatan rutin untuk lebih mengenalkan kondisi terkini dalam bidang teknologi elektro kepada dosen, mahasiswa, dan praktisi.

“Kali ini tujuan dari kuliah umum ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang kebutuhan energi terbaharukan dalam menghadapi fenomena pemanasan global,” terang Iwan Handoyo Putro, S.T., M.Dig.Comm., Ketua Program Studi Teknik Elektro UK Petra Surabaya.

Pada paparannya, Prof. Eduard Muljadi, Ph.D., menyampaikan tentang jenis-jenis energi terbarukan, seperti air, surya, angin, serta metode pembangkitan energi tersebut.

Dosen asal Sumenep, Madura yang telah lama hidup di Amerika ini menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar dalam segala bidang, tidak terkecuali isu energi terbarukan ini.

Muljadi mengungkapkan fakta bahwa internasional mengakui perkembangan Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangat pesat sekali.

Pada masyarakat internasional juga memprediksi bahwa 30 sampai 40 tahun yang akan datang, Indonesia akan menduduki peringkat empat dunia, mengalahkan Jerman dan Perancis.

Indonesia merupakan negara yang besar dan memiliki potensi tinggi, hal ini dikarenakan Indonesia memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah.

“Harapan saya adalah agar teman-teman sadar bahwa the future is bright, maka dari itu kalian harus mempersiapkan diri dengan baik,” kata Eduard Muljadi.

Dari gambaran total primary energy supply secara garis besar di seluruh dunia, untuk energi terbarukan hanya sebesar 14%, hal ini menunjukkan ada banyak sekali kesempatan yang dapat dikembangkan.

Modal atau aspek finansial untuk mengembangkan energi terbarukan di negara-negara Asean ini sangat tinggi, tetapi pada kenyataannya belum dikembangkan.

Masuknya energi terbarukan tentunya menimbulkan tantangan tersendiri, tetapi ada teknologi dan manusia yang menguasainya dapat mengatasi masalah tersebut.

“Nantinya, Anda mungkin akan terjun dalam dunia ini, seorang engineer merupakan seorang problem solver, tenaga kerja yang bekerja untuk memecahkan masalah. Ini penting dicatat,” pungkas Eduard Muljadi.(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs