Jumat, 29 November 2024
Sekolah Kebangsaan Jelang 10 November

Risma Berpesan, Pelajar Harus Rajin Belajar untuk Membalas Jasa Pahlawan

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Tri Rismaharini Walikota Surabaya saat berbicara di hadapan ribuan pelajar dalam Sekolah Kebangsaan di Tugu Pahlawan Surabaya, Kamis (25/10/2018). Foto: Istimewa

Menyongsong datangnya bulan Pahlawan pada November tahun ini, Pemerintah Kota Surabaya kembali menggelar Sekolah Kebangsaan demi mewariskan semangat cinta tanah air kepada generasi muda.

Sekolah Kebangsaan yang dikemas layaknya aktifitas belajar mengajar telah berlangsung di Museum Tugu Pahlawan, Kamis (25/10/2018). Agenda tahunan ini dihadiri ratusan pelajar di Kota Surabaya dari tingkatan Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mereka duduk lesehan dengan cerita dan nuansa perjuangan.

Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya membagi cerita tentang perjuangan para pahlawan dan berbagi semangat kepahlawanan. Risma menyampaikan, pentingnya diadakan Sekolah Kebangsaan agar anak-anak mengetahui bahwa kemerdekaan yang diraih, bukan karena diberi, dan merupakan hasil perjuangan para pahlawan.

Menurut Risma, dipilihnya lokasi Museum Tugu Pahlawan karena di kawasan tersebut pada 1945, ribuan pejuang gugur melawan penjajah.

Risma berpesan kepada para pelajar agar membalas segala macam bentuk perjuangan para pahlawan dengan belajar serta berani berjuang untuk keluar dari kemiskinan dan kebodohan.

“Kalian bisa bersekolah dan beraktivitas seperti sekarang, karena hasil perjuangan. Karena itu, sudah seharusnya kalian meneruskan perjuangan para pahlawan. Tentunya tidak dengan mengangkat senjata, melainkan dengan belajar agar sejajar dengan bangsa lain,” kata Risma saat menjadi Guru di Sekolah Kebangsaan.

Sementara itu, Samsi (63) Anggota Legiun Veteran sangat mengapresiasi kegiatan tahunan semacam ini. Sebab, kata Dia, penting bagi para pelajar yang masih belia untuk mengetahui serta memaknai sikap para pejuang saat melawan penjajah.

“Dengan semangat pahlawan di dadaku, generasi penerus harus bisa menjadi orang yang cerdas agar tidak dijajah kembali serta mampu menjaga kerukunan, persatuan, dan kesatuan antar sesama manusia,” katanya.

Sekolah Kebangsaan digelar tidak secara pasif atau komunikasi satu arah, tetapi dikemas interaktif. Para pelajar bisa berinteraksi langsung dengan wali kota dengan mengajukan pertanyaan atau mengatakan apapun. Tujuannya, mengajak para pelajar untuk berani mengemukakan pendapat.

Ada siswa yang mengajukan pertanyaan bagaimana caranya pejuang bisa menang melawan penjajah. Ada juga pertanyaan, kenapa kita dijajah. Adapula keinginan siswa SMP agar taman serta Kebun bibit semakin dipercantik. (bid/nin)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 29 November 2024
32o
Kurs