Jumat, 22 November 2024

Bupati Lumajang Imbau Warga Tidak Panik Soal Hoax Relokasi Penyintas Semeru

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Thoriqul Haq Bupati Lumajang bersama Indah Amperawati Wabup Lumajang berusaha menenangkan warga yang panik terkait isu hoaks erupsi Semeru di posko pengungsian, Minggu (4/12/2022). Foto: Diskominfo Lumajang

Thoriqul Haq Bupati Lumajang mengimbau masyarakat tidak panik terkait isu hoaks pascaerupsi Gunung Semeru yang disertai awan panas guguran (APG), yang terjadi di lereng Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022) kemarin.

“Saya meminta masyarakat yang berada di posko pengungsian untuk tidak mudah percaya terhadap informasi bohong yang disebarkan oknum yang tidak bertanggungjawab,” kata Cak Thoriq sapaan akrabnya dikutip Antara.

Sebelumnya beredar informasi di masyarakat yang menyebutkan bahwa kawasan relokasi yang dihuni ribuan penyintas bencana Semeru merupakan lokasi tidak aman dari potensi terjadi bencana erupsi Gunung Semeru.

“Saya pastikan hunian relokasi aman dan tidak mengikuti aliran lahar. Aliran laharnya tidak ke Desa Sumbermujur, tapi melalui Supiturang, Curah Kobokan, Kamar Kajang dan Bondeli,” tuturnya.

Sementara Indah Amperawati Wakil Bupati (Wabup) Lumajang mengatakan bahwa kawasan relokasi Bumi Semeru Damai di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro bukanlah zona merah. Bahkan menurutnya, desa tersebut menjadi salah satu lokasi yang aman saat ini.

“Jika terjadi Awan Panas Guguran Gunung Semeru, maka kawasan relokasi Bumi Semeru Damai yang kini dihuni hanya terimbas material debu vulkanik saja,” katanya.

Wabup Lumajang itu menjelaskan beberapa warga yang sempat mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing yang berada di kawasan relokasi Bumi Semeru Damai, karena kondisi setelah APG Gunung Semeru berangsur membaik.

“Bapak ibu tidak perlu takut rumahnya yang berada di kawasan relokasi karena pemerintah sudah mempertimbangkan lokasi itu. Jangan panik, kondisinya sudah aman, sebagian yang tinggal di relokasi sudah kembali ke rumah,” ujarnya.

Berdasarkan data di Kantor Kecamatan Candipuro menyebutkan bahwa sebanyak 2.000 warga mengungsi yang tersebar di 21 titik yakni di sejumlah balai desa, masjid, dan lembaga pendidikan yang tersebar di Kecamatan Candipuro

Sementara laporan tertulis Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa status Gunung Semeru dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) terhitung mulai tanggal 4 Desember 2022 pukul 12.00 WIB. (ant/bil)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs