Sabtu, 23 November 2024

UK Petra Gelar Kembali Science Film Festival 2018

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Usai menonton film, para pelajar diajak belajar science sederhana. Foto: istimewa

Science Film Festival 2018 (SFF 2018) kembali diputar di auditorium kampus Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, mulai Rabu (24/10/2018) sampai dengan Sabtu (27/10/2018).

Kegiatan yang mengajak pelajar atau masyarakat untuk menonton film sembari belajar tentang pengetahuan atau science kali ini bertema Rovolusi Pangan: Mengatasi Tantangan 2050.

Digagas oleh Perpustakaan UK Petra Surabaya bekerjasama dengan Goethe Institute, serta Wisma Jerman di Surabaya.

Pada kegiatan ini, penyelenggara tidak hanya memutar film, tetapi juga digelar pameran sejumlah karya mahasiswa, demo eksperimen, workshop, kompetisi hingga story telling tentang makanan sehat.

“Ini program tahunan, mengajak pelajar serta pengajar belajar dengan mudah tentang Science, Technology, Engineering dan Mathematics (STEM) dengan fun, menarik dan mudah diingat oleh siapa saja,” terang Dian Wulandari Kepala Perpustakaan UK Petra, Surabaya.

Tidak hanya menonton film, selama empat hari diajak melihat pameran menambah ilmu pengetahuan diantaranya food waste, makanan sumber energi, hidangan sisa makanan, ampas kopi sebagai media tanam dan jembatan Hidrolis.

Di pameran makanan sumber energi ditampilkan bahwa buah Lemon misalnya dapat menghasilkan energi. Dengan 3 buah Lemon dapat menghasilkan sumber listrik sekurangnya 3 Volt.

Buah Lemon berdasarkan penelitian mengandung senyawa asam sitrat atau C6H807 yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik sederhana.

Peserta juga diajak games bertajuk plan your plate, secara berkelompok selama 20 menit, memilah gambar yang termasuk makanan sehat, sekaligus memilah makanan yang tidak sehat.

Sementara itu disampaikan Mike Neuber Managing Director Wisma Jerman di Surabaya, bahwa kegiatan semacam ini menjadi bagian penting pendidikan, karena dengan cara yang lebih populer.

“Dengan cara belajar seperti ini, menjadikan ilmu pengetahuan mudah dipahami. Konsep-konsep ilmu pengetahuan dapat disampaikan dengan cara populer sehingga pelajar atau masyarakat menjadi mudah memahami,” pungkas Mike Neuber, Kamis (25/10/2018).(tok/tin)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs