Jumat, 22 November 2024

Wali Kota Surabaya Wajibkan Dinas Pekerjakan Dua Lulusan Disabilitas Mulai 2023

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya bersama Rini Indriyani Ketua TP PKK Kota Surabaya memberi penghargaan juara pada siswa-siswi penyandang disabilitas, Jumat (2/12/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Wali Kota Surabaya mewajibkan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mempekerjakan dua lulusan penyandang disabilitas. Kebijakan itu rencananya, berlaku mulai 2023.

Kebijakan itu, disampaikan bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional 2022 di Surabaya besok, namun dilaksanakan hari ini, Jumat (2/12/2022).

“Ini memeringati hari disabilitas nasional. Bagaimana pemerintah dengan kekuatan yang ada, bersinergi sehingga anak-anak disabilitas punya hak yang sama terkait pendidikan pekerjaan dan semuanya. Saya tidak mau dibedakan antara disabilitas dan yang normal,” kata Eri, di Convention Hall Jalan Arief Rahman Hakim Kota Surabaya.

Rencananya, dari total 70 OPD di Pemkot Surabaya, wajib merekrut dua disabilitas lulusan SMA mau pun perguruan tinggi. Syaratnya, mereka harus ber-KTP Surabaya.

“Itu saya berharap, jadi nanti setelah lulus tingkat selesai SMA, atau apa yang mereka memiliki kuliah juga ada. Khusus anak surabaya. Saya minta Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, masing-masing OPD kerja di sana disabilitas, kalau ada 70 OPD, minimal dua orang yang kerja, jadi 140. Insya Allah tahun depan mulai. Kita minta dicek, dites yang bisa masuk jadi bagian pemerintah,” paparnya.

Dia berharap, ada persamaan hak bagi disabilitas dan warga normal.

“Saya berharap ada kebersamaan hak juga, sehingga kita memberikan tempat yang sama pada mereka meski memiliki kemampuan di bidang-bidang apa kita bisa tahu. Tujuannya, pemerintah harus hadir dan bisa merasakan, memberikan keseimbangan dan hak yang sama,” imbuhnya.

Bentuk intervensi Pemkot Surabaya yang sudah berjalan, lanjutnya, berupa Rumah Prestasi. Wadah bagi disabilitas untuk menyalurkan kreatifitasnya.

“Hari ini kita sudah punya rumah prestasi, anak-anak yang sudah lulus SMP, dimasukkan ke sana hasilkan batik, taplak meja, penyanyi, dan lain-lain. Bahkan yang sudah punya sertifikat dijadikan mentor di sana. Jadi anak-anak disabilitas berkumpul dan banyak kegiatan di sana,” jelasnya lagi.

Diketahui, belasan pelajar disabilitas termasuk inklusi se-Surabaya unjuk bakat di depan jajaran pemkot. Mereka juga mendapat penghargaan juara beragam lomba yang diserahkan langsung oleh wali kota.

Nadja, siswi kelas 6 SD yang menerima penghargaan juara 1 lomba menyanyi terlihat menitihkan air mata. Begitu juga Eri yang didampingi Rini Indriyani Ketua TP PKK Kota Surabaya turut terharu ketika memberi piala.

“Terharu, senang dapat juara. Cita-citanya dari programmer yang komputer-komputer gitu,” jawabnya. (lta/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs