Mental health atau kesehatan mental dinilai penting terutama untuk tumbuh-kembang anak. Agung Ngurah Bismananda Yamadagni mahasiswa Prodi DKV Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya menyuarakan pengalamannya lewat komik.
Kata Bisma saat ia masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) merasa hampir depresi karena kurang mendapat dukungan orang tuanya dalam hal pendidikan.
Sejak Sekolah Dasar (SD), lanjut Bisma, orang tuanya selalu menginginkan ia unggul dalam bidang akademik dan harus mendapat nilai sempurna. Sedangkan bagi Bisma, ia lebih menyukai bidang seni.
“Saya mengalami depresi pas masa SMP, tapi ternyata bukan hanya saya, ada banyak lagi. Tekanan dari keluarga, mereka ingin saya jadi grade A student (murid pandai). Ekspektasi keluarga maunya anak pintar, cerdas, dan disiplin, tapi saya banyak masalah. Passion saya jauh dari ekspektasi, seni. Mereka mintanya jadi dokter, dari SD hingga SMP,” ujar Bisma pada suarasurabaya.net, Rabu (30/11/2022).
Belajar dari pengalaman itu, Bisma tidak ingin terus terpuruk. Ia memperjuangkan keinginannya sukses di bidang seni. Hingga akhirnya, berhasil meyakinkan orang tua dan kuliah di bidang yang ia minati.
“Tapi akhirnya mereka berubah untuk saya, saya juga berubah untuk mereka,” katanya lagi.
Lewat komik digital yang dibuatnya, Bisma berharap bisa memotivasi seluruh anak terutama pelajar dan mahasiswa agar tidak putus asa meraih cita-cita.
Termasuk, mengingatkan orang tua untuk tidak selalu menuntut putra-putrinya pandai dalam bidang akademik. Namun, paling penting adalah dukungan agar anaknya bisa sukses.
“Kepada siapa pun yang masih merasa tertekan, kamu tidak sendiri. Tapi bukan berarti kita stop di sana. Harus tetap mengikuti passion (minat) kita untuk cari impinan baru dan unik,” pungkasnya.
Sementara itu, komik buatannya berhasil meraih juara dua dalam ajang Lomba Nasional Kreatif Mahasiswa atau LO Kreatif 2022 oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah VII Jawa Timur. Tidak sendiri, ia bekerja sama dengan Januar Immanuel Maluegha teman se-prodinya.
Diketahui, tidak hanya karyanya, tapi juga beberapa kawannya yg tergabung dalam kelompok-kelompok berhasil meraih ragam juara di bidang poster, video pendek, juga konten platform Tiktok. Mereka dibimbing Dedi Duto Hartanto dosen mata kuliah Komunikasi Ide Kreatif.
“Harapannya ke depan masyarakat jadi tahu solusi permasalahan lewat poster dan sebagainya yang dibuat mereka,” ujarnya. (lta/bil/ipg)