Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) merilis hasil elektabilitas beberapa figur yang berpotensi maju sebagai calon presiden di 2024 mendatang.
Baihaki Siraijt Direktur ARCI mengungkap, hasil survei menyebut elektabilitas Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) tertinggi di Jatim. Prabowo unggul sementara atas Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah.
“Elektabilitas Prabowo di Jatim sebagai Capres tertinggi mengungguli Ganjar Pranowo,” kata Baihaki di Surabaya, Selasa (29/11/2022).
Baihaki menjelaskan mengapa Prabowo unggul di Jawa Timur. Salah satunya karena rekam jejaknya sudah dikenal warga. Keunggulan Prabowo atas Ganjar di Jatim karena Ganjar belum jelas mendapat tiket untuk maju ke panggung Pemilihan Presiden.
Selain itu, elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut masih tinggi di Jatim karena geliat Partai Gerindra cukup masif dalam mengkampanyekan Prabowo Subianto di daerah-daerah.
“Sejauh ini Ganjar belum jelas, sehingga pemilihnya gamang. Dan tren Prabowo sebenarnya stagnan meski ada kenaikan sedikit pasca dirinya deklarasi Agustus lalu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Baihaki juga merinci di peringkat ketiga ada nama Anies Baswedan. Ada tren kenaikan untuk elektabilitas Anies setelah Mantan Gubernur DKI Jakarta itu deklarasi jadi Capres yang diusung Partai Nasdem.
“Angkanya Anies masih tertinggal dari Prabowo dan Ganjar. Karena memang belum kampanye masif di Jatim,” tambahnya.
Sebagai informasi, survei ARCI dilakukan pada 10 November-20 November 2022. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 1.200 responden dengan margin of error sebesar 2,8 persen.
Berikut elektabilitas Capres di Jawa Timur berdasarkan survei ARCI:
1. Prabowo Subianto 21 persen
2. Ganjar Pranowo 20,1 persen
3. Anies Baswedan 16,7 persen
4. Muhaimin Iskandar 9,5 persen
5. Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 7,4 persen
6. Airlangga Hartarto 4,8 persen
7. Erick Tohir 4,2 persen
8. La Nyalla Matalitti 3,7 persen
9. Ridwan Kamil 3,1 persen
10. Sandiaga Uno 2,4 persen
11. Puan Maharani 2,1 persen
12. Moeldoko 0,9 persen
Tidak menjawab/tidak tahu: 3,2 persen.(wld/dfn/ipg)