Jumat, 22 November 2024

Terminal Petikemas Sorong Resmi Beroperasi Non Stop

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Kegiatan Operasional Terminal Petikemas (TPK) Sorong di Provinsi Papua Barat. Foto: PT Pelindo Terminal Petikemas

Jece Julita Piris Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Sorong mengungkapkan bahwa Operasional Terminal Petikemas (TPK) Sorong di Provinsi Papua Barat akan berlangsung selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.

Menurutnya, operasional TPK Sorong perlu disesuaikan mengingat semakin meningkatnya arus barang yang masuk ke Kota Sorong dan sekitarnya.

Oleh karenanya, Jece telah mengeluarkan surat edaran Nomor: UM.003/22/10/KSOP.SRG-2022 tanggal tentang Penetapan Jam Kerja Bongkar Muat Peti Kemas 24/7 (24 Jam/7 Hari) di TPK Sorong.

“Sebagian besar komoditas utama untuk kebutuhan masyarakat masuk melalui TPK Sorong, sehingga terminal harus siap kapanpun kapal masuk untuk segera dilakukan kegiatan bongkar muat,” tuturnya dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Selasa (29/11/2022).

Pengaturan waktu kerja baru di TPK Sorong perlu disampaikan kepada para pemangku kepentingan.

Salah satu hal yang menjadi perhatian bagi KSOP adalah jam kerja di hari Minggu yang selama ini telah ditetapkan sebagai hari libur untuk beribadah. Oleh karenanya, Jece mengaku telah berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait untuk menyampaikan penyesuaian waktu kerja di TPK Sorong.

“Ada pengaturan bagi pekerja agar tidak mengganggu waktu ibadah, bisa dilakukan secara bergilir atau bergantian dengan pekerja lain, tidak ada kewajiban untuk bekerja bagi yang beribadah di hari Minggu, termasuk juga bagi mereka yang beribadah di hari Jumat,” urainya.

Faizal Arifin Kepala Perusahaan Pelayaran PT SPIL (Salam Pacific Indonesia Lines) Cabang Sorong menyambut baik penyesuaian waktu kerja di TPK Sorong.

Menurutnya, penyesuaian waktu kerja tersebut akan berdampak pada operasional kapal. Dengan penyesuaian waktu kerja ini, diharapkan kegiatan bongkar muat kapal dapat dilakukan sesaat setelah kapal sandar di dermaga terminal.

“Optimalisasi waktu kerja diharapkan dapat mempercepat proses bongkar muat, sehingga proses distribusi barang bisa lebih cepat. Dengan proses bongkar-muat yang optimal maka port stay kapal bisa lebih cepat sehingga diharapkan dapat meningkatkan call/kedatangan kapal di TPK Sorong,” kata Faizal.

Tidak jauh berbeda dengan Faizal, Widyaswendra Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mengatakan pihaknya mendukung penuh rencana penyesuaian waktu kerja di TPK Sorong. Sebagai operator terminal, pihaknya siap setiap saat untuk mewujudkan kelancaran arus logistik di Kota Sorong dan sekitarnya.

Widyaswendra menyebut penetapan waktu kerja di TPK Sorong sebagai langkah strategis dalam mendukung pembangunan di Indonesia Timur.

“Jika kapal dapat segera melakukan kegiatan bongkar muat, maka hal itu akan memberikan efisiensi bagi pelayaran, karena port stay mereka berkurang, dengan demikian diharapkan ongkos logistik lebih kompetitif,” pungkasnya.(rum/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs