Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya kembali melalukan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Sidotopo hari ini, Senin (28/11/2022), seminggu setelah sidak pertama. Dia mengapresiasi kecepatan pelayanan sebagai contoh bagi puskesmas lain.
Dari pengakuan sejumlah pasien, Eri menyampaikan, antrean pelayanan puskesmas dinilai sudah berubah, lebih cepat dari sebelumnya.
“Saya tanya, obat racikan berapa, 15 menit untuk anak kecil. Sedangkan orang dewasa 5-7 menit. Saya tanya ke pasiennya tadi, ternyata berubah total betul,” kata Eri pada awak media, Senin (28/11/2022).
Saat sidak pertama, lanjut Eri, waktu tunggu pelayanan pasien berlangsung lama.
“Saya syukur alhamdulillah karena sebelumnya ketika saya ke sini, tempat ini gak karu-karuan. Sampai saya bilang waktu itu, besok bawa karpet dan rantang kemah di sini saja, karena antreannya terlalu lama dan banyak yang antri. Setelah saya beri waktu seminggu untuk berubah, ternyata saat ini sudah berubah total,” katanya lagi.
Dia mengapresiasi, sekaligus memberi reward, perbaikan ruang tunggu 2023 mendatang. Beberapa fasilitas akan ditambahkan demi kenyamanan pasien.
“Setelah berubah total seperti ini, maka saya ingin memberikan reward, saya ingin membuat para pasien yang datang semakin nyaman. Jadi, nanti ruang tunggunya saya tarik ke ke belakang supaya semakin lebar dan nanti akan kita pasang AC, sehingga yang sudah mau masuk (pelayanan), mereka bisa lebih nyaman, dan yang belum waktunya masuk bisa tunggu di luar dan nanti akan kita kasik kipas supaya lebih nyaman,” tegasnya.
Eri minta, kecepatan pelayanan ini bisa dicontoh puskesmas lain. Sehingga waktu pelayanan pasien bisa seragam, maksimal 15 menit.
“Untuk racikan 15 menit, yang bukan 5-7 menit sudah kita seragamkan. Kalau satu puskesmas bisa, lainnya juga bisa jangan bilang tidak bisa, sini bisa. Kalau itu sudah jalan, kita mau buat ruang tunggu yang nyaman,” jelasnya.
Sementara itu, Galih Satrio Utomo Kepala Puskesmas Sidotopo memastikan evaluasi sidak pertama wali kota sudah diperbaiki semuanya. Termasuk ketentuan tiga dokter yang harus siap sedia di puskesmas terdiri dari, dua dokter di Poli Umum dan satu dokter di Poli KIA.
“Waktu disidak Pak Wali, kita hanya ada dua dokter, yang satu dokter ada kegiatan di sekolah program bersih-bersih telinga. Sekarang sudah ada tiga dokter yang standby selama jam pelayanan,” tegasnya.
Selain itu, ia juga mengaku memperbaiki ruang tunggu yang awalnya satu zona, menjadi dua zona. Ruang tunggu di dalam atau zona satu untuk anak-anak dan ruang tunggu dewasa atau zona dua di luar atau halaman puskesmas.
“Petugas farmasinya juga kita tambah satu orang, sehingga pelayanan farmasi atau pengambilan obatnya bisa lebih cepat,” katanya. (lta/iss/ipg)