Sabtu, 23 November 2024

Pelajari Gaya Hidup Berkelanjutan, 150 Siswa Kunjungi Kampung Edukasi Sampah

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Siswa SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo mengikuti kegiatan pembelajaran lapangan tentang pemilahan dan pengolahan sampah dari rumah di kawasan Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo, Senin (28/11/2022). Foto: Istimewa

Sebanyak 150 siswa SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo mengikuti kegiatan pembelajaran lapangan tentang pemilahan dan pengolahan sampah dari rumah di kawasan Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo, Senin (28/11/2022).

Haryanto, Ketua RW 07 Kelurahan Sekardangan, Sidoarjo sekaligus Kader Lingkungan Kampung Edukasi Sampah menjelaskan kunjungan tersebut, siswa dikenalkan dengan pemilahan sampah berdasarkan sifatnya yakni sampah organik dan sampah anorganik.

“Sampah organik yaitu sampah yang dapat membusuk dan terurai, seperti sisa makanan, dedaunan, buahan dan sayuran. Sedangkan sampah anorganik yaitu sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai seperti botol plastik, kertas bekas, karton, dan kaleng bekas,” tutur Haryanto dalam keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Senin (28/11/2022).

Lebih lanjut, Haryanto mengatakan mereka (siswa SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo) juga dikenalkan tentang pengolahan sampah secara sederhana dan pemanfaatan sumur resapan.

“Pengolahan sampah secara sederhana yakni pengolahan sampah dengan komposter Takakura, komposter komunal secara aerob maupun anaerob serta pemanfaatan sumur resapan sebagai sarana pengomposan,” jelasnya.

Siswa SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo yang dikenalkan tentang pengolahan sampah secara sederhana di kawasan Kampung Edukasi Sampah Sidoarjo, Senin (28/11/2022). Foto: Istimewa

Selain itu, mereka juga diajak bermain permainan tradisional yang tersedia di Kampung Edukasi Sampah.

“Anak-anak juga diajak untuk bermain aneka permainan tradisional seperti gobak sodor, engklek, dan ular tangga,” ujar Hari.

Dalam kesempatan mendampingi para siswa, Nana Liesdiana Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada para kader lingkungan Kampung Edukasi Sampah yang telah diberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar dan mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

“Tempat ini mampu menjadi contoh dalam pengelolan sampah di masyarakat, hal ini semoga menjadi inspirasi dan pembelajaran bagi anak-anak ke depan. Pembelajaran yang didapatkan hari ini tak hanya sekadar mendapatkan materi, namun juga melihat, merasakan serta mengalami (praktek) secara langsung,” ujar Nana.

Nana juga mengatakan bahwa pada 10-20 tahun ke depan akan mampu menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan.

“Pada kegiatan hari ini, anak-anak telah banyak mendapatkan pendidikan dan bahkan keterampilan yang akan menjadi pengelaman berharga dalam kehidupan masa depan mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Edi Priyanto Pegiat Lingkungan Kampung Edukasi Sampah mengaku sangat gembira karena semakin banyak sekolah yang mengajak para siswanya mengikuti pembelajaran lapangan dalam pemilahan dan pengolahan sampah. Tentunya dalam kurikulum telah dikaitkan dengan profil pelajar Pancasila, yaitu pelajar Indonesia yang yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Ia melanjutkan bahwa Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sendiri merupakan bagian pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan dilingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila.

“Tematik gaya hidup berkelanjutan merupakan hal yang sangat sesuai, karena saat ini yang perlu mendapatkan perhatian dan diterapkan dalam dunia pendidikan mulai dari tingkat pra-sekolah sampai pendidikan tinggi yang paling dominan dalam lingkungan kita adalah permasalahan pengelolaan sampah,” kata Edi.

Edi berharap, melalui pendidikan, semoga pola pikir masyarakat akan berubah dalam pemilahan dan pengelolaan sampah.

“Melalui dunia pendidikan diharapkan akan mengubah pola pikir masyarakat untuk dapat memilah dan mengelola sampah secara mandiri ataupun komunal agar dapat dimanfaatkan kembali oleh lingkungan untuk mengembalikan ekosistem alam agar dapat terus terawat dan terjaga,” pungkas Edi.(rum/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs