Belasan pasien mengeluhkan lamanya antrean di RS Dr. Mohammad Soewandhie Surabaya, Senin (28/11/2022) siang. Wali kota minta, sistem pelayanan berubah dalam waktu maksimal seminggu mendatang.
Sidak mulai dilakukan sekitar pukul 12.15 WIB. Buruknya sistem pelayanan bermula dari salah satu pasien yang ditemui Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya di pintu masuk rumah sakit. Dia mengadu antre sejak pagi, namun baru dilayani di Klinik Ortopedi siang hari.
Keluhan itu tidak hanya satu orang, namun belasan pasien lainnya mengalami hal serupa di depan Klinik Ortopedi lantai dua.
Eri terpancing emosi saat melihat sebagian lainnya, yakni pasien yang terbaring di atas tempat tidur dan ikut mengantre.
Tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Klinik Ortopedi pun tidak bisa berbuat apa-apa saat ditegur Eri. Dia menyalahkan berkas rekam medis yang terlambat sehingga turut menghambat antrean di kliniknya.
“Di sini nunggu penyerahan berkas rekam medis dari bawah lantai satu Pak,” jelas nakes ke Eri.
Melihat kekacauan itu, Eri memanggil dr. Billy Mesakkh Direktur Utama rumah sakit dan mengecek langsung ruangan penyimpanan data rekam medis.
Buruknya sistem manual yang dijalankan belasan nakes di ruangan itu turut dievaluasi Eri. Tumpukan berkas dinilai tidak urut, sehingga menambah panjang lama daftar antrean pasien.
“Hampir 80 persen (antrean pasien) tidak sesuai panggilan,” kata Eri ke sejumlah dokter yang dikumpulkan di ruang rapat.
Selain buruknya sistem penyimpanan berkas, Eri juga mengevaluasi ketersediaan dokter di setiap poli. Eri minta, maksimal sepekan, seluruh sistem harus dibenahi.
“Saya mau pasien datang jam berapa, harus dilayani jam itu,” tandasnya. (lta/rst)