Sabtu, 23 November 2024

Membangun Ekonomi Madura Tidak Cukup Hanya Pembebasan Tarif Tol Suramadu

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Bukit Jaddih, Bangkalan Madura sebagai salah satu potensi wisata Pulau Madura. Foto: travelingyuk.com

Mempercepat kemajuan Pulau Madura tidak cukup hanya dengan pembebasan tarif Tol Surabaya-Madura (Suramadu). Suramadu masih membutuhkan perawatan, begitupula kesiapan pemerintahan di Pulau Madura serta masyarakat di Pulau Garam itu sendiri.

Dr. Wasiaturrahma Dosen Ekonomi Unair menyebut, pihaknya sendiri lebih setuju jika tarif Tol Suramadu diturunkan saja, mengingat Suramadu masih membutuhkan perawatan.

“Menurut saya tidak usah digratiskan, tapi diturunkan saja. Lampu jalan kan juga masih perlu bayar ke PLN,” ujarnya pada Radio Suara Surabaya, Jumat (26/10/2018).

Jembatan Suramadu yang juga merupakan ikon, lanjut Dr. Rahma, harusnya dibangun bukan cuma untuk dilewati. Tapi juga dimanfaatkan untuk pariwisata yang nyaman untuk setiap orang yang akan datang ke Madura.

Madura yang terdiri dari empat kabupaten juga perlu berintegrasi. Menurutnya, selama ini pemerintah dari masing-masing kabupaten belum kompak dan solid untuk bersama-sama membangun Madura.

“Potensi wisata di setiap kabupaten banyak. Harusnya masing-masing kabupaten saling mendukung, berkumpul, dan duduk untuk bersama untuk mengembangkan potensi yang mereka punya,” ujarnya.

Selain itu, Dr. Rahma melihat, masyarakat di Pulau Madura juga masih perlu mengubah mindset mereka agar tidak lagi ‘kolot’.

“Masyarakat perlu berhenti membahas hal sepele dan meninggalkan pemikiran konvensional. Jika tidak, maka Madura tidak akan pernah maju sampai kapanpun,” ungkapnya.

Untuk mendukung pariwisata, Madura juga perlu memperhatikan fasilitas umum pada akses masuk Madura, termasuk jalan yang melewati pasar yang masih cenderung kurang tertib. Dari sekitar 8 pasar untuk akses menuju ke Sumenep dan sekitar 6 pasar untuk akses menuju ke Pamekasan, Dr. Rahma melihat perlu dilakukan relokasi terhadap pasar-pasar tersebut.

“Ini terkait dengan perjalanan. Bagaimana mau investasi ke Madura kalau di perjalanan saja sudah jenuh? Jalankan ekonomi disisplin, yang tidak sekadar membebaskan masyarakat menjalankan aktivitas ekonomi tanpa melihat ketertiban di jalan umum. Kalau memang pasar tidak perlu direlokasi, maka pasar perlu dibangun dan dibuatkan lahan parkir yang baik,” ujarnya.

“Madura merupakan potensi yang besar. Potensi wisatanya bisa ditawarkan untuk dunia internasional. Ada wisata pantai, mangrove, kuliner. Batik Madura juga tidak hanya murah meriah, tapi juga berkualitas,” pungkas Dr. Rahma. (nin/ipg)

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
30o
Kurs