Sabtu, 23 November 2024

BRIN: Visi Misi dan Soliditas Koalisi Penting untuk Mewujudkan Pemerintahan yang Stabil

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Partai Koalisi. Ilustrasi.

Lili Romli Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan, partai politik koalisi menjelang Pemilu 2024 harus mengedepankan visi, misi, memiliki program kerja dan juga loyal.

Untuk mewujudkan stabilitas pemerintahan, Profesor Lili menyebut pendukung pemerintah di parlemen minimal 50 persen plus satu. Lebih banyak parpol pendukung di parlemen lebih baik.

“Peserta koalisi harus solid juga loyal dalam arti sepanjang kebijakan Pemerintah yang dikeluarkan harus didukung, sepanjang kebijakan itu untuk kebaikan dan kepentingan bersama,” ujarnya di Jakarta, Kamis (24/11/2022).

Langkah parpol membentuk koalisi, lanjutnya, bertujuan mencari kesamaan visi dan misi juga program untuk kontestasi pada pemilu mendatang.

“Koalisi itu kerja sama. Masing-masing koalisi tentu memiliki visi, misi, program dan kebijakan yang ditawarkan kepada masyarakat. Nah, yang bergabung tentu harus memenuhi syarat solid juga loyal,” jelasnya.

Salah satu koalisi yang menurut Lili mengumumkan secara terbuka ingin melanjutkan kerja baik pemerintahan Joko Widodo adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Sebelumnya, Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar mengatakan, Golkar dari awal sepakat membentuk koalisi lebih dulu karena menyadari tujuan dari pemilu adalah menghadirkan pemerintahan yang stabil.

“Pemerintahan yang stabil harus koalisi, makanya Golkar lebih dulu membentuk koalisi. KIB masih menunggu parpol lain yang ingin bergabung. Kami masih terbuka untuk partai lain. Tapi, tentu ada batas waktunya. Sebentar lagi kapal berangkat,” ucapnya, Rabu (23/11/2022).

Sejauh ini, lanjut Airlangga, KIB belum mengumumkan calon presiden yang diusung pada Pilpres 2024 karena masih ingin memperluas basis partai.

“Kami mau memperluas basis partai. Kalau basis partai sudah diperluas kan leave no one behind. Artinya, kalau kami sudah putuskan, yang lain hanya sebagai pengikut,” imbuhnya.

Sementara itu, Dedi Kurnia Syah Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) menilai komposisi partai yang sekarang tergabung di KIB sudah cukup untuk modal menghadapi Pilpres 2024.

“Dengan komposisi yang ada, KIB mestinya cukup percaya diri. Sehingga, statemen Airlangga menguatkan posisi KIB, partai lain tidak mudah masuk KIB jika tidak memiliki kriteria. Sekaligus menegaskan KIB punya kendali penuh atas anggota baru,” terangnya.

Dedi juga menilai pernyataan Airlangga sebagai bentuk kepercayaan diri akan diusung oleh KIB sebagai capres atau cawapres.

Menurutnya, kepercayaan diri itu terkait dengan kedekatan Airlangga dengan Joko Widodo Presiden. Di sisi lain, KIB juga sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden.

“Terlebih Airlangga punya kedekatan khusus dengan Presiden Jokowi. Gabungan KIB dan Presiden Jokowi, sudah lebih dari cukup untuk mengusung Airlangga-Ganjar Pranowo,” pungkasnya.(rid/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs