Sabtu, 23 November 2024

Rupiah Dibuka Melemah di Tengah Wait and See Investor Soal Prospek Kenaikan Suku Bunga Fed

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi - Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pusat sebuah bank di Jakarta. Foto: Antara Ilustrasi - Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di pusat sebuah bank di Jakarta. Foto: Antara

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (23/11/2022) pagi, melemah seiring pasar yang masih mencermati prospek kenaikan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.

Rupiah pagi ini melemah 4 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp15.701 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.697 per dolar AS.

“Investor mencoba mengukur prospek kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS di masa depan, setelah Loretta Mester Presiden Fed Cleveland menegaskan pada hari Selasa bahwa menurunkan inflasi masih penting untuk bank sentral, sehari setelah dia mendukung kenaikan suku bunga yang lebih kecil di bulan Desember,” kata Faisyal analis Monex Investindo Futures, Rabu, mengutip Antara.

Saat ini, pelaku pasar cenderung wait and see rilis risalah pertemuan bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve (The Fed).

Sebelumnya, Loretta mengatakan bank sentral dapat menurunkan kenaikan suku bunga ke yang lebih kecil mulai bulan depan.

Sementara itu, Mary Daly Presiden Fed San Francisco mengatakan dampak riil dunia dari kenaikan suku bunga kemungkinan lebih besar dari target suku bunga jangka pendeknya.

Pelaku pasar pun terus menilai ulang ekspektasi seberapa tinggi The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga, ketika berupaya menurunkan inflasi dari mendekati level tertinggi dalam 40 tahun.

James Bullard Presiden Fed St. Louis beberapa waktu lalu mengatakan bahwa zona suku bunga acuan yang sesuai adalah di antara 5-7 persen, lebih tinggi dari antisipasi pasar.

Sedangkan Neil Kashkari Presiden Fed Minnesota mengatakan bahwa data satu bulan tidak dapat meyakinkan The Fed secara berlebihan, karena bank sentral harus terus menjalankan kebijakannya sampai mereka yakin bahwa inflasi telah berhenti naik.

Pada Selasa (22/11/2022) lalu, rupiah ditutup menguat 16 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp15.697 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.713 per dolar AS.(ant/dfn/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs