Elon Musk mengatakan Twitter kemungkinan akan membangun tim tekniknya di sejumlah negara, seperti Indonesia, India, Jepang, dan Brazil. Tidak lagi terpusat di Amerika Serikat.
“Untuk menjadi pusat kota digital, kita harus mewakili orang-orang dengan pandangan yang beragam, meski kita tidak setuju dengan pandangan itu,” katanya dalam pertemuan perdana-nya dengan karyawan Twitter yang tersisa seperti dilansir Antara dari The Verge, Rabu (23/11/2022).
Rencana membangun ulang teknologi merupakan salah satu langkahnya untuk menstabilkan Twitter pasca-PHK massal.
Sejak CEO Tesla dan pemilik Space X itu membeli Twitter, sebanyak dua pertiga pegawai di Twitter berkisar 7.500 orang berhenti bekerja.
“Dalam urusan perekrutan yang penting saat ini, saya akan bilang para pencipta perangkat lunak menjadi prioritas paling tinggi,” kata Elon Musk
Selama satu setengah jam memimpin pertemuan dan menjawab pertanyaan para pegawai Twitter yang bertahan, Elon memastikan tidak akan memindahkan kantor pusat Twitter di Amerika Serikat dari San Fransisco ke Texas.
Meski begitu, hal itu tidak menutup kemungkinan akan adanya dua kantor pusat di California dan Texas.
Sebelumnya, Elon Musk setelah resmi membeli Twitter melakukan banyak pemecatan terhadap karyawan perusahaan media sosial tersebut.
Termasuk dengan para pengembang teknologi, para jajaran direksi seperti CEO, CTO, dan CFO, serta pegawai dari bagian penjualan.
Tidak lama setelah itu, Elon memberikan mandat agar para pegawai yang tersisa harus melakukan kerja dari kantor untuk membangun kembali Twitter.
Dan hal itu memicu banyak protes, sehingga mengakibatkan ribuan pegawai mengundurkan diri.(ant/iss/rst)