Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di bawah koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat menangani longsoran di Jalan Nasional Cianjur-Puncak akibat gempa dengan magnitudo (M) 5,6 di Cianjur yang terjadi Senin (21/11/2022) siang.
Dilansir dari web resmi pu.go.id pada Selasa (22/11/2022), Endra S. Atmawidjaja Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara (Jubir) Kementerian PUPR mengatakan, saat ini sedang dimobilisasi personel dan alat berat dari lokasi terdekat (sekitar 10 kilometer) untuk pembersihan jalan nasional dari pohon-pohon tumbang dan tanah dari longsoran tebing.
Hal ini dimaksudkan agar lalu lintas pada jalan nasional dari Puncak-Cipanas-Cianjur kembali normal untuk kelancaran penyaluran obat-obatan, tenaga medis, bahan makanan dan sandang (baju atau selimut) bagi warga terdampak.
“Sementara kami mobilisasi 5 ekskavator (mesin pengeruk), 7 truk jungkit, 12 hidran umum, 4 toilet portable, dan 7 tenda darurat,” tutur Endra.
Endra mengatakan, salah satu lokasi yang sudah diterima laporannya dari lapangan adalah di Kecamatan Cugenang pada ruas jalan nasional antara Kota Cianjur ke Puncak.
“Laporan sementara ada 2 titik longsor yang parah. Sementara tidak ada jalan yang putus karena kerusakan struktur, tetapi putus karena tertutup pohon yang tumbang dan longsoran tanah. Kita akan siagakan personil dan alat berat di Cugenang dan lokasi berisiko tinggi sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya gempa dan longsoran susulan,” terang Endra.
Endra mewakili segenap keluarga besar Kementerian PUPR menyampaikan ucapan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada seluruh korban jiwa dan keluarga yang ditinggalkan akibat Gempa Cianjur ini.
“Kepada seluruh masyarakat Cianjur dan sekitarnya, kiranya tetap waspada dengan risiko gempa atau longsor susulan. Untuk itu kita harus selalu update informasi resmi yang kredibel dari BNPB dan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika),” tutup Jubir Endra.(rum/ipg)