Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya berkolaborasi bersama Silpakorn University Thailand dalam proyek yang fokus mengangkat revitalisasi kawasan Pecinan di Kota Bangkok dan Surabaya.
Rully Damayanti Dosen Pengampu mata kuliah Studio Merancang sekaligus Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Kristen Petra menyampaikan bahwa berkaitan dengan visi dan misi UK Petra, ia ingin membuat international track melalui studio kolaborasi bersama Silpakorn University Thailand.
“Mencari teman kolaborasi itu mencocokkan kurikulum. Setelah proses mencocokkan beberapa kandidat, Silpakorn University memiliki kompetensi mahasiswa dan produk yang sama, meskipun kurikulum mereka lebih sedikit,” ujarnya saat ditanya oleh suarasurabaya.net mengenai alasan mengapa memilih Silpakorn University sebagai partner kolaborasi pada Senin (21/11/2022) siang.
Rully menyampaikan, kelas diadakan secara online maupun onsite dan dibagi menjadi empat kelompok yang beranggotakan mahasiswa UK Petra dan Silpakorn University. Mereka diminta merencanakan dan mendesain bagian dari kawasan tua baik di Surabaya dan Bangkok seluas kurang lebih 30 hektare.
Target kawasan pecinan di Kota Bangkok adalah Talad Noi yang merupakan kawasan budaya bersejarah bagi penduduk keturunan China.
Desain dibuat beragam namun tetap mempertahankan karakter asli kawasan Pecinan serta menambahkan potensi aktifitas industri kreatif dengan manambahkan fasilitas kegiatan seni seperti galery, cafe tematik, hotel butik, taman budaya, dan lain-lain.
Sementara itu, kawasan Pecinan yang menjadi target di Surabaya adalah Kembang Jepun.
Mahasiswa tetap menjaga bangunan cagar budaya, dilengkapi fasilitas seperti museum, co-working space, dan pasar modern dengan tujuan agar kawasan tersebut lebih hidup dan tidak menjadi kawasan mati saat malam hari.
“Kegiatan studio ini satu minggu tiga kali dengan sistem asistensi tutor Indonesia dan Thailand. Ditambah tugas kelompok bersama mahasiswa Thailand menjadi tantangan untuk para mahasiswa,” tuturnya.
Sebanyak 25 mahasiswa UK Petra telah melakukan perjalanan ke Bangkok untuk meninjau lokasi secara langsung.
“Kita survei lapangan, interviu warga sekitar, istilahnya mecari jiwa dari lokasinya. Jadi sebagai arsitek tidak hanya melihat lahan kosong lalu membuat desain. Harus paham jiwanya dan melihat di sana seperti apa,” jelasnya.
Selain itu, Rully berharap bahwa dengan adanya studio kolaborasi ini, tidak hanya mengerjakan tugas dan menghasilkan produk yang bagus, tapi para mahasiswa juga dapat membangun relasi untuk ke depannya.
Proyek kolaborasi ini ditutup dengan pameran yang menampilkan 14 desain kawasan dalam bentuk maket dan gambar bertajuk “Projecting Cities; Bangkok and Surabaya” di gedung Q kampus UK Petra Jalan Siwalankerto 121-131, Surabaya mulai 17 November-1 Desember 2022 pukul 09.00-15.00 WIB.(red/ipg)