Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat telah terjadi sebanyak 28 kali gempa susulan pascagempa Magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat.
Hal ini disampaikan Dwikorita Karnawati Kepala BMKG dalam konferensi pers secara daring, Senin (21/11/2022).
“Hasil monitoring BMKG sampai pukul 14.55 WIB menunjukkan adanya 28 kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 4 dan magnitudo terkecil 1,8,” ujar Dwikorita.
Dia menghimbau pada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Kepala BMKG minta masyarakat menghindar dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak mengalami kerusakan yang berarti akibat getaran gempa yang telah terjadi tadi. Dan pastikan kerusakan atau retakan tidak terjadi tidak membahayakan kestabilan bangunan,” jelasnya.
“Sebelum anda kembali ke dalam rumah pastikan pula selalu memonitor informasi resmi dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi yaitu melalui Instagram atau Twitter info BMKG,” imbuhnya.
Kata Dwikorita, hingga saat ini sudah ada laporan kerusakan bangunan seperti rumah dan toko. Selain itu, juga telah tercatat terjadi longsor di wilayah Cianjur akibat dari gempa bumi tersebut.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” pungkas Dwikorita.(faz/ipg)